RMOLBanten. Sebanyak 20 warga dan pengrajin mengikuti workshop kerajinanPatchworkyang diselenggarakan Disperindag di Plaza Lebak, Rabu (16/5)
- Berkat Program UPPO dari Kementerian, Petani Sebut Pupuk Organik Lebih Ekonomis dan Berkualitas
- Kunjungi KEK JIIPE Manyar Gresik, Komisi VII DPR RI Soroti Penyerapan Tenaga Kerja Lokal dan CSR PT Freeport
- Transaksi Judi Online Melalui e-Wallet Capai Rp5,6T, Menkominfo Telah Ajukan Blokir
"Kita juga ingin meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat. Patchwork merupakan kerajinan yang menggabungkan potongan kain perca yang memiliki motif dan warna berbeda menjadi bentuk baru. Biasanya, potongan-potongan perca yang digunakan berbentuk geometris, terangnya.
Dalam pelaksanaannya, sambung Dedi, mengacu pada UU RI Nomor: 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, UU RI Nomor: 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Inpres Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
"Kalau masyarakat memiliki keahlian sendiri, otomatis tidak lagi repot mencari pekerjaan. Justru bisa membuka lapangan pekerjaan untuk yang lain," katanya.
Dedi berharap masyarakat mengikuti kegiatan dengan baik dan menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dia juga ingin menekan angka kemiskinan di Kabupaten Lebak dengan keahlian berwirausaha yang maksimal.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bersama Pemkot Surabaya, Ibu-ibu Majelis Taklim Tingkatkan Ekonomi Keluarga Lewat UMKM Jahit dan Makanan
- Kembangkan Budidaya Lobster, KKP Sempurnakan Regulasi Pengelolaan BBL
- Bank Jatim Borong Dua Penghargaan Top GRC Awards 2022