Manuver Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin apabila tidak dipilih sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto akan menarik dukungan dan berlabuh ke PDIP, dinilai wajar.
- Cak Imin: Kasus Penembakan PMI di Malaysia Harus Diusut Tuntas
- Cak Imin Minta Kapolri Usut Tuntas Kasus Penusukan 2 Santri Krapyak
- Cak Imin Diduga Sedang Bersih-bersih Elite PKB yang Terafiliasi PBNU
Pasalnya, PKB dan PDIP sudah dua periode pemerintahan berkoalisi dan terlihat nyaman.
Demikian analisis Founder Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Rabu (23/8).
“Dan lagi memang kalau pengalaman Pilpres kan PKB sering bersama PDIP dibandingkan Gerindra ya, dan mereka sudah merasakan manisnya bersama PDIP menang dua kali,” kata pria yang akrab disapa Hensat itu.
Di sisi lain, Hensat menilai bahwa semua poros koalisi yang ada saat ini belumlah final. Semua poros koalisi yang ada masih memungkinkan terjadi pergerakan dan manuver. Tak terkecuali parpol pengusung Prabowo Subianto.
“Ya karena semuanya itu tuh masih koma, masih belum titik. Kalau udah titik kan nanti pada saat pendaftaran di KPU dan penetapan di KPU. Jadi sangat wajar kalau masing-masing partai masih menjajaki peluang-peluang koalisi bersma parpol lain,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah