Manuver politik sudah mulai dilakukan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi untuk meminta dukungan sejumlah partai politik menjelang Pemilihan Gubernur 2024 mendatang.
- Bubarkan Protes Warga di KTT APEC, Polisi Thailand Tembakkan Peluru Karet
- Adi Prayitno: Tak Berpengaruh ke KIB, Pencopotan Suharso Murni Masalah Keseleo Lidah
- Relawan Joman Sebut Mendukung Ganjar adalah Keinginan Sejarah dan Tidak Bisa Dihentikan
Setidaknya, sudah ada dua partai yang diminta dukungan, yakni Partai Nasdem dan PKS. Namun demikian, Edy membantah saat disebut mencuri start.
"Tidak ada niat mencuri start," katanya.
Edy menyebutkan, ada stigma yang muncul bahwa permintaan dukungan tersebut menggambarkan ambisi pribadi untuk kembali berkuasa. Namun ia menegaskan, saat ini tetap komitmen melanjutkan program pembangunan di Sumatera Utara.
"Sehingga menggoyangkan suasana politik di dalam mengganggu pembangunan yang kita cita-citakan ini. Demi tuhan, demi Allah, tidak ada," jelas Edy diberitakan Kantor Berita RMOLSumut.
Gubernur Edy mengatakan, suasana politik di Sumatera Utara ini sudah mulai panas. Hal itu karena sejumlah kelompok terindikasi sudah bermain untuk memanaskan suasana menuju Pilkada Sumut tahun 2024.
"Para penonton dan suporter ini suka-suka mengganggu visi dan misi. Yang tetap saya lakukan (jalankan visi dan misi)," ucap mantan Pangkostrad itu.
Di sisi lain, ia mengaku akan menahan nafsu politik dulu demi melanjutkan pembangunan dan menejahterakan masyarakat Sumut hingga di ujung jabatannya bersama Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah Shah.
"Saya juga manusia biasa, saya punya nafsu dan saya punya keinginan. Tapi, insyaallah demi Sumatera Utara kita cintai ini, segala sesuatunya harus kita tahan. Karena, ini amanah dan saya akan terus seperti ini," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tarik WNA ke Indonesia, Sandiaga Uno Diingatkan Kedepankan Sistem Keamanan Aplikasi
- Menkominfo Perkuat Kerja Sama Telekomunikasi dengan Iran
- Tujuan Fitnah Anies Untuk Bunuh Karakter Calon Pemimpin Potensial