Di tengah persaingan ketat antara dua calon Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (incumbent) dan Abdul Ghofur ( Ketua DPRD Lamongan ), mendadak muncul ratusan baliho jumbo bergambar Gus Imam Machmudi.
- Tiga Hari Setelah Balihonya Beredar Luas di Lamongan, Gus Imam Machmudi Diteror Perempuan Telanjang
Bukan hanya soal warnanya yang membuat ratusan baliho jumbo itu tampil beda dengan balio cabup lainnya, tapi juga tagline nya, yang cukup menendang, inspiratif dan aspiratif - " Harapan Baru Lamongan "
Selain pemilihan frase yang enak didengar, tagline tersebut diyakini sejumlah pihak merupakan hasil perenungan mendalam pendamping Gus Imam Machmudi.
Pemilihan tagline tersebut, adalah antitesa atas kondisi Kabupaten Lamongan yang dinilai sebagian masyarakat Lamongan sedang tidak baik baik saja.
Dr. Prawitra Thalib,SH.,MH.,ACIArb, pengamat hukum dari Universitas Airlangga Surabaya menilai perlunya pemimpin membawa perubahan nasib warganya agar lebih baik dari kondisi sebelumnya.
"Saya memang sering mendengar beberapa persoalan di Lamongan. Mulai infrastruktur, jalan yang menjadi poros kehidupan warga, dan birokrasinya, hampir semuanya sedang bermaslah," kata Kaprodi Magister Kajian Ilmu Kepolisian Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) ini, Selasa ( 4/6 ).
Karena itu, pengajar S1, S2 dan program Doktoral Fakultas Hukum Unair ini menilai sangat tepat jika calon bupati Lamongan mengusung tema perubahan dan harapan baru untuk warga Lamongan.
Terlepas apa motivasi dan semangatnya, hadirnya tokoh baru yang belakangan diketahui Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Khidmah, Lamongan tersebut dinilai akan menjadi pembeda dengan kandidat calon bupati Lamongan lainnya.
Dihubungi terpisah, Gus Imam Machmudi memilih lebih banyak tersenyum. Dia mengatakan, baliho tersebut bukan bermaksud menyindir orang lain, tapi mengajak seluruh masyarakat Lamongan untuk terus optimis, bukan pesimis.
" Kalau saya boleh jujur, sebenarnya sudah sangat lama banyak tokoh-tokoh di Jakarta dan masyarakat Lamongan mendorong saya maju jadi calon bupati Lamongan. Tapi sampai hari ini, saya belum memikirkan itu ( niat maju ) ," terang Gus Imam di temui di Pondoknya, Jl Tegal Agung No 99 Dusun Wringin Anom, Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu ini.
Apakah dorongan sejumlah tokoh tersebut diyakini atas dasar banyaknya jamaah Ponpes Nurul Khidmah ?
" Yang bilang jamaah saya banyak sampean lho ya, bukan saya, " jawab Gus yang akrab disapa pemilik rambut jagung itum
Gus Imam boleh merendah. Tapi, dari seluruh kegiatan di Ponpes Nurul Khidmah tersebut terlihat betul banyaknya jamaah aktif yang selalu memenuhi masjid dan halaman pondok yang cukup luas tersebut.
Mereka datang bukan saja dari sudut sudut kota dan desa di Lamongan, tapi juga dari berbagai daerah lain di Jawa Timur.
Terlihat juga sejumlah kyai besar NU, habaib hingga kepala daerah lain dan pejabat aktif, baik dari kalangan TNI maupun kepolisian.
Untuk diketahui, sejak Senin pagi ( 3/6 2024 ), pantauan wartawan menemukan ratusan baliho bergambar Gus Imam Machmudi.
Baliho dengan karakter warna biru tua, kuning muda dan hijau muda tersebut ditemukan mulai sudut kota Lamongan, antara lain di perempatan Pasar Sidoarjo Lamongan, Jl Veteran ( tepatnya depan SMAN 1, Pertigaan Jl Veteran Lamongan - Babat dan pojok Gedung DPRD Kabupaten Lamongan serta perempatan Jl Pahlawan.
Baliho juga terlihat di pertigaan Jl Karanglangit, pertigaan Sukodadi, Pucuk, depan Pasar Agrobis, pertigaan Babat arah Ponpes Langitan, pertigaan Nguwok dan Kedungpring.
Di wilayah Kecamatan Sugio, baliho yang sama juga berdiri kokoh di sepanjang pertigaan telon Singgang, Desa Balonggesing, pertigaan Desa Babatan serta Plembon, kecamatan Sukodadi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sama-sama Punya Peluang, Peneliti LSI Network Denny JA: Abdul Ghofur Berpotensi Salip Yuhronur Effendi di Pilkada Lamongan
- Turun ke Lamongan, Kaesang Pangarep Ajak Warga Pilih Abdul Ghofur dan Firosya Shalati
- Tiga Hari Setelah Balihonya Beredar Luas di Lamongan, Gus Imam Machmudi Diteror Perempuan Telanjang