Jumlah pasangan calon yang berkontestasi pada Pilpres 2024 ikut menentukan tingkat partisipasi masyarakat.
- Tuntaskan Kasus Korupsi, Ray Rangkuti Minta Prabowo Harus Copot 3 Menteri Ini
- Pemilu 2024 Usai, Kejagung Didesak Segera Lanjutkan Pengusutan Korupsi BTS
- Puji Jokowi, Ray Rangkuti: Daripada Diam-diam Seolah Netral
Bahkan, jumlah golongan putih (Golput) atau tidak memilih, dipastikan meningkat bila Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (Paslon).
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, isu yang berkembang saat ini, Pilpres hanya akan diikuti dua Paslon, dan itu membuat masyarakat tak bebas menentukan pilihan.
"Alih-alih masyarakat mendukung, bisa jadi malah menggunakan jalur ketiga, yakni tidak menggunakan hak pilih," kata Ray, di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (28/9).
Di sisi lain dia juga menjelaskan, wacana yang menyebut dua koalisi pengusung Capres berpeluang jadi satu gerbong, yakni pendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, sulit terealisasi.
"Saya belum pernah baca hasil survei, apakah mayoritas masyarakat ingin Ganjar dan Prabowo bersatu atau tidak. Feeling saya tidak ada, khususnya pemilih Prabowo, pasti sulit disatukan dengan Ganjar," tuturnya.
Sebab itu Ray meyakini Pilpres tetap diikuti tiga Paslon, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
"Menyatukan Prabowo dan Ganjar malah aneh. Mereka sama-sama memiliki kemampuan memenangkan Pilpres, lha kok malah disatukan dalam satu perahu, enggak masuk logika kompetisi," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Tuntaskan Kasus Korupsi, Ray Rangkuti Minta Prabowo Harus Copot 3 Menteri Ini