Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (Gempar) mengkritik cara Ketua sementara DPRD Kabupaten Sumenep H Zainal Arifin mempertontonkan wajah Pekerja Seks Komersial (PSK) saat melakukan razia salah satu lokalisasi di Kecamatan Ambunten.
- Desainer Muda Bondowoso Raih Juara Lomba Cipta Batik Jatim
- Gubernur Dorong SMK BLUD Jadi Laboratorium Inovasi dan Terobosan DUDIKA.
- Pemilu 2024 Dianggap Sukses, Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di DPRD
Koordinator Gempar, Hulil Amsari menilai, cara itu merendahkan kaum perempuan tunasusila. Mestinya, menurut Hulil, dalam razia tempat prostitusi tetap harus mengedepankan kemanusiaan.
“Niat baik tidak cukup apabila tindakannya tidak mengedepankan kemanusiaan,” tegasnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (19/9).
Diberitakan sebelumnya, H Zainal bersama Satpol PP Sumenep melakukan razia lokalisasi di Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten, pada Jumat (6/9) lalu. Waktu itu, wajah PSK dipertontonkan ke publik dengan cara divideo dan kemudian diviralkan.
Namun demikian, Hulil mendukung penuh razia tempat prostitusi harus terus dilakukan. Bukan hanya lokalisasi di Ambunten itu, mengingat di Sumenep masih banyak tempat yang disinyalir sering dijadikan tempat prostitusi.
Sebagai bentuk dukungan sekaligus menagih janji H Zainal untuk melakukan razia lanjutan, Gempar melakukan aksi demo dan meletakkan karangan bunga di depan Kantor DPRD Sumenep, pada Rabu (18/9) kemarin.
“Terus lanjutkan, termasuk hotel-hotel yang dijadikan tempat esek-esek. Jangan tebang pilih,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang