Proses rehabilitasi obyek wisata heritage Benteng Pendem atau Van Den Bosch di Ngawi, Jawa Timur, kini mencapai kisaran angka 75 persen.
- Tinjau Kepatihan dan Museum Trinil Ngawi, Pj Gubernur Adhy Dukung Upaya Revitalisasi dan Pengembangan Bangunan Bersejarah di Jatim
- Bersama Wapres Gibran Tinjau Benteng Van den Bosch, Pj Gubernur Adhy Dorong Pelestarian Bangunan Bersejarah jadi Destinasi Unggulan di Jatim
- Jalur Ngawi-Jogorogo Bakal Mulus, Begini Reaksi Masyarakat
Dengan progres hampir clear tersebut rupanya Bupati Ngawi Ony Anwar mempunyai satu harapan penuh terhadap pengelolaanya.
Ony Anwar mengatakan, kedepan keberadaan Benteng Pendem menjadi salah satu asetnya Pemkab Ngawi.
Karena itu, kata Ony Anwar, pihaknya akan melakukan komunikasi berbagai cara dengan Kementerian Pertahanan yang difasilitasi oleh DPR RI.
"Beberapa waktu lalu sudah dikomunikasikan lewat temen-temen di DPR RI kepada Kementerian Pertahanan untuk dilakukan sounding terkait penyerahan aset (Benteng Pendem-red) kepada Kabupaten Ngawi," ujar Ony Anwar dihubungi Kantor Berita RMOL Jatim via selularnya, Selasa, (19/4).
Ony berharap yang pertama penyerahan atas aset Benteng Pendem itu dilakukan melalui proses hibah tanpa disertai embel-embel apapun.
Tentunya proses ini akan berjalan dengan melibatkan pihak terkait baik DPR RI maupun Sekretaris Negara (Setneg). Hal kedua, kalau toh pihak Kementerian Pertahanan menginginkan tanah pengganti tentu saja akan dipersiapkan oleh Pemkab Ngawi.
"Keinginanya sebagai wisata heritage yang memiliki historis kuat dan kedepan jika itu clear soal hibah akan kita buat sarana penunjang termasuk sisi akomodasi seperti hotel dengan nuansa heritage seperti itu," ujarnya.
Soal tanah pengganti atau bisa dikatakan tukar guling tanah, Ony menegaskan, Pemkab Ngawi akan menyediakan lahan seluas 15 hektar.
Sebab, lanjut dia, Benteng Pendem memang berdiri diatas tanah totalnya 19 hektar dengan rincian 15 hektar milik aset Kementerian Pertahanan dan sisanya 4 hektar milik Kemenkumham.
Seperti diketahui sebelumnya, rehabilitasi terhadap cagar budaya Benteng Pendem dilakukan oleh Kementerian PUPR dimulai sejak 10 Desember 2020 dengan anggaran Rp 113,7 miliar dibawah kontraktor PT Nindya Karya Tbk.
Proses rehabilitasi ini melibatkan BPCB Jawa Timur setelah tahun sebelumnya Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polemik Destinasi Wisata Lahangan Sweet, Masyarakat Adat Gulinten Minta Polda Lakukan Mediasi
- Wisata Dungus Forest Park Akan Dibuka Kembali dengan Konsep Baru, Ini Penjelasannya
- Maskapai Penerbangan Luncurkan Program Strategis untuk Penuhi Destinasi Wisata ASEAN, Di antaranya AirAsia Travel Fair di Surabaya