Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reshuffle para menteri yang diduga terlibat bisnis tes PCR. Setelah reshuffle, Menteri terkait harus dihukum mati.
- Tak Penuhi Syarat, Selama Sepekan Hampir 2000 Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Jarak Jauh
- Mulai 17 Juli, Penumpang Pesawat Belum Booster Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen atau PCR
- Booster Dijadikan Syarat Mudik, Alvin Lie Sesalkan Gaya Komunikasi Pemerintah
"Harapan kita diproses menteri-menteri, pejabat yang terlibat dalam kasus PCR ini. Kita meminta presiden segera lakukan keputusan yang cepat dan tepat. Mereka yang terlibat bisnis di atas penderitaan rakyat ini dihukum mati," kata Noel, sapaan Immanuel Ebenezer dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/11).
Noel memastikan bahwa pihaknya tidak main-main dengan sikap culas menteri terkait yang mencoba mengambil keuntungan di saat rakyat kesulitan akibat pandemi Covid-19.
"Harus kita lihat runutan soal ini. Pertama, kami pernah gugat Inmen. Ada dua sampai tiga menteri yang terlibat kasus PCR meski dibantah oleh Staf Menteri Jubir Luhut, Joddy, kemudian esok harinya Luhut mengakui bahwa dia terlibat bisnis PCR, ya sudah bubarlah pesta pora mereka," tuturnya.
Jika hal ini dibiarkan, maka menteri itu akan menjadi benalu bagi pemerintahan Jokowi. Karena itu pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tak Penuhi Syarat, Selama Sepekan Hampir 2000 Calon Penumpang Ditolak Naik Kereta Jarak Jauh
- Mulai 17 Juli, Penumpang Pesawat Belum Booster Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen atau PCR
- Booster Dijadikan Syarat Mudik, Alvin Lie Sesalkan Gaya Komunikasi Pemerintah