Anggota DPRD Jawa Timur Kuswanto menggelar reses di Dusun Karangasem Desa Pageruyung, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto pada Senin (1/11).
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
Dalam acara tersebut, Kuswanto menerima sejumlah keluhan dari warga yang ekonominya terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19.
Kuswanto mengatakan, selain menerima keluhan warga, dirinya juga menekankan agar mereka mentaati protokol kesehatan supaya tidak terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut.
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jatim tersebut berharap agar warga tidak euforia meski kasus covid-19 di Jawa Timur sudah melandai.
"Yang pertama saya memberikan titik tekan karena pandemi ini belum selesai. Warga harus taat protokol kesehatan agar gelombang baru tidak terjadi," katanya.
Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Mojokerto -Jombang itu mengaku bahwa pandemi Covid 19 ikut memukul perekonomian warga setempat. Karena itu dia berjanji akan menjadi mediator harga produk UMKM warga yang selama ini terdampak pandemi, supaya laku di pasaran dan omsetnya kembali naik.
"Saya tadi menawarkan manfaat lain karena saya punya komunitas lewat anak-anak saya yang aktif di himpunan pengusaha muda Jawa Timur menawarkan kepada masyarakat. Mungkin dia punya produk-produk yang bisa diunggulkan agar nanti mereka para pengusaha muda bisa membantu masyarakat setempat dan bermanfaat bagi warga yang terdampak pada bumi," tambahnya.
Politisi senior Partai Demokrat tersebut mengaku Aku berharap agar nantinya produk warga bisa dikemas dan GPS dipasarkan lewat media online sehingga bisa membantu ekonomi warga yang telah terpuruk.
"Mereka yang mengatur desainnya. kemasannya. pasarnya dan paling tidak mereka bisa membantu ekonomi kerakyatan. Saya ingin memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat untuk membangkitkan perekonomian mereka yang mantep sebagai dampak dari pada pandemi," tegasnya.
Kuswanto juga menerima keluhan kepada warga yang mengaku ditekan oleh oknum aparat atas perizinan usaha UMKM mereka. Sehingga, selama ini warga menjadi resah.
Ia berharap agar Pemprov Jawa Timur turun tangan untuk membantu perizinan warga agar bisa usaha mereka kembali lancar dan tidak takut akan bermasalah dengan hukum.
"Ini bukan dibantu kok malah ditakut-takuti sehingga warga mengaku dirugikan dan ditekan. Rata-rata mereka punya industri rumahan pengolahan keripik, tempe dan mereka akan menggeliat di situasi sulit, masing-masing rumah tangga dalam rangka mempertahankan perekonomian mereka," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura