Anggota DPRD Jawa Timur Ahmad Athoillah menggelar reses di desa di Desa Dadap Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto pada Rabu (3/11).
- Masyarakat Kota Probolinggo Keluhkan Infrastruktur Jalan dan BPJS Kesehatan dalam Reses DPRD
- Dokter Benjamin Kristianto Desak Kenaikan Honor Kader Posyandu Di Sidoarjo
- Reses Anggota DPRD Jatim Rasiyo: Keluhan Warga Terkait PPDB di Surabaya
Dalam dalam agenda tersebut, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Jawa Timur itu menyoroti minimnya sosialisasi tentang program Milenial Job Center (MJC) dari Pemprov Jawa Timur, sehingga banyak generasi muda yang kurang memahaminya.
"Belum ada yang bisa merangkul anak muda, walaupun program di provinsi ada millenial job center tapi kenyataannya sosialisasinya program itu juga tidak sampai juga di level anak muda ke bawah," katanya.
Dia berharap agar program MJC tidak hanya terbatas di beberapa wilayah saja. Tapi, program tersebut harus menjemput bola dan menyentuh anak muda di semua titik. Sehingga, pasca pandemi Covid 19, anak muda bisa memperoleh skill dan terserap ke lapangan kerja untuk membangkitkan perekonomian di Jawa Timur.
"Karena pemuda-pemuda ini sangat membutuhkan skill dan mereka ketika ikut millenial job center maka akan menambah pengalaman dan bisa tersalurkan. Ketika saya ke reses di beberapa wilayah tanya tentang millenial job center justru para pemuda malam menanyakan apa itu milenial milenial center dan ini tidak semuanya mengetahui," tambahnya.
Dia berharap pada penyusunan APBD 2022 nantinya program MJC bisa menyentuh ke kalangan masyarakat terbawah. Pelatihan-pelatihan untuk anak muda seperti digital marketing, make up beauty dan peningkatan skill lainnya, bisa secara langsung bisa diperbanyak sehingga mengurangi angka pengangguran yang ada di Jawa Timur.
Karena, kedepan, generasi.muda akan mengalami bonus demografi sehingga surplus generasi muda tersebut harus disiasati dengan peningkatan kapasitas dan keterampilan mereka.
"Untuk mengembangkan skill generasi muda di Jawa Timur harus ditingkatkan jadi untuk menambah kualitas dan skill mereka. Tidak hanya pendidikan saja tapi peningkatan skill dan kemampuan pemuda juga harus ditingkatkan karena bonus demografi kedepan akan menjadikan tantangan semakin kompleks. Kalau tidak diselesaikan sekarang maka anak muda ke depan akan ketinggalan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura