Wakil ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah berharap agar Pemprov Jatim meningkatkan bantuan modal dan pelatihan bagi sektor UMKM untuk membangkitkan perekonomian pasca pandemi Covid 19.
- PN Surabaya Dibanjiri Karangan Bunga Paska Vonis Bebas Ronald Tannur
- Tanggapi Santai Ketika Diserang, Hidayat Optimis Prabowo-Gibran Menang 60 Persen Di Mojokerto
- Mahfud MD: Kok Pemerintah Baru Ajukan Usul Jadwal Pemilu? Ya Iyalah, Kan Baru Diminta
“Sesuai dengan tema pembangunan nasional yaitu mempercepat kebangkitan ekonomi. Bagaimana pembangunan merata, maka pola pembangunan dan pertumbuhan UMKM menjadi prioritas,” katanya usai reses di kantor Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo pada Minggu (4/5).
Dia mengatakan, pemerintah harus melakukan intervensi untuk meningkatkan memajukan sector UMKM. Salah satunya adalah di bidang perikanan, yang menjadi andalan di kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo.
“Hari ini saya di Sedati kebetulan sumber daya alam terkait dengan kekayaan air, nelayan dan tambak luar biasa. Ini butuh intervensi pihak pemerintah. Mereka sudah kreatif tidak hanya menumbuhkan ikan dan menjual, tetapi ikan dijaidkan nuget, pentol dan kerupuk,” tandasnya.
Sekretaris DPW PKB Jatim itu menandaskan, pelatihan bagi nelayan dan petani tambak sangat diperlukan. Agar ikan yang dihasilkan bisa diolah dengan baik, sehingga harganya bisa meningkat dan dapat bersaing di pasaran.
“Masyarakat butuh pelatihan bagaimana formula ini lebih bagus dan packaging juga menarik. Kalau packaging menarik maka pembeli akan senang dan hasilnya akan meningkat,” tambahnya.
Selain itu, bantuan modal dan pemasaran, bagi sector UMKM harus terus ditingkatkan. Kredit mikro berskala lunak itu diperlukan, mengingat pandemic Covid 19 membuat kemampuan sector UMKM merosot tajam.
“Karena hari ini pasarnya marketplace dan online masyarakat belum banyak tahu dan menikmati. Maka butuh pangsa pasar agar masyarakat bisa akses, maka pelatihan harus diperkuat termasuk di Jawa Timur,” jelasnya.
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Sidoarjo itu juga berharap agar pemerintah memberikan stand khusus di sekitar bandara Juanda bagi warga Sedati. Agar, para penumpang yang datang bisa membeli produk asli waga Sedati.
“Tetapi selain pasar online, maka masyarakat butuh pasar konvensional dan masyarakat butuh tempat. Sedati in ikan dekat bandara Juanda ini strategis. Karena bandara ini di Sedati maka pemerintah harus memberikan tempat, ini bentuk CSR bagi masyarakat,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura