Bergulirnya wacana reshuffle kabinet jilid II pada periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukanlah isapan jempol semata, pasca peleburan Kemenristek ke Kemendikbud menjadi Kemendikbud-Ristek serta rencana pembentukan Kementerian Investasi.
- Apabila Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Diminta Hindari Cawe-cawe Jokowi
- Saatnya Prabowo Bersih-bersih, Reshuffle Kabinet Meringankan Beban Negara
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Sulit Ditebak
Begitu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Ngabalin dalam acara Dua Sisi dengan tema "Drama Reshuffle" yang disiarkan secara live di salah satu televisi swasta nasional pada Kamis (15/4) malam.
"Yang saya kemukakan itu bukan skenario, dramatisir, atau main sandiwara, tidak. Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau, saya harus kemukakan kepada publik," tegas Ngabalin, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
"Makanya saya bilang pekan-pekan ini," imbuhnya.
Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir. Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.
"Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab. Itu jujur, saya harus kasih tahu, sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu," pungkasnya.
Dalam diskusi Dua Sisi tersebut, turut hadir sejumlah narasumber antara lain Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer