Keberadaan Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh kini bakal semakin kokoh. JMSI Aceh kini resmi memiliki kantor sekretariat sendiri.
- Bahlil dan Sri Mulyani Bisa Runtuhkan Kepercayaan Rakyat Pada Prabowo
- JMSI Malang Raya Perkuat Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga Malang
- Menteri HAM Natalius Pigai: Lewat Kritik, Media Dapat Mengisi Ruang Kosong Pemerintahan
Peresmian kantor JMSI Aceh ini dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) JMSI Pusat, Mahmud Marhaba, Kamis (23/9). Ditandai dengan pembukaan selubung papan nama sekretariat organisasi itu.
Didampingi Sekretaris JMSI Aceh, Akhiruddin Mahjuddin, Mahmud Marhaba mengharapkan keberadaan kantor tersebut dapat menjadi sarana dalam memperkuat organisasi perusahaan pers di Aceh.
“Dengan memiliki kantor sekretariat, maka keberadaan JMSI di Aceh memiliki legitimasi yang kuat sebagai organisasi perusahaan pers di provinsi ini,” kata Mahmud, usai meresmikan Kantor JMSI Aceh, dikutip Kantor Berita RMOLAceh (23/9).
Dan tentu saja, lanjut dia, kantor tersebut dapat menjadi tempat yang nyaman bagi pengurus daerah dalam melahirkan gagasan dan ide-ide sebagai upaya memperkuat peran dan fungsi JMSI itu sendiri.
Mahmud menambahkan, cita-cita besar JMSI secara nasional salah satunya mendorong ekosistem pers yang sehat. Dan terbentuknya hal tersebut ditandai dengan perusahaan pers sebagai entitas bisnis yang sehat juga.
Mahmud juga berharap sekretariat JMSI Aceh yang sudah diresmikan dapat menjadi tempat berkumpulnya para anggota. Sekaligus mendorong perusahaan pers anggota JMSI untuk terus berbenah menjadi entitas bisnis yang profesional.
“Selamat kepada Pengda JMSI Aceh yang telah memiliki kantor, dan semoga organisasi ini terus berkiprah dalam mendorong perusahaan pers di Aceh lebih profesional, modern, dan mandiri,” demikian Mahmud.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bahlil dan Sri Mulyani Bisa Runtuhkan Kepercayaan Rakyat Pada Prabowo
- JMSI Malang Raya Perkuat Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga Malang
- Menteri HAM Natalius Pigai: Lewat Kritik, Media Dapat Mengisi Ruang Kosong Pemerintahan