. Warga-net cepat sekali menjatuhkan "status tersangka intoleran" terhadap Ustaz Abdul Somad.
- Sensasi Alas Gelato Trawas, Nikmati Gelato Italia Rasa Nusantara di Lereng Bukit
- Wali Kota Eri Siapkan Wisata Perjuangan Surabaya
- Pastikan Masyarakat Berlibur Dengan Aman dan Nyaman, Gubernur Bersama Forkopimda Jatim Tinjau Tempat Wisata di Surabaya dan Batu
Hal itu disampaikan Koordinator Media Center GNPF Ulama Sumatera Utara Hendra Febrizal seperti dimuat Kantor Berita RMOLSumut, Minggu (18/8).
Hendra mengaku terpaksa angkat bicara karena sejak polemik berlangsung tidak ada kelompok dan media maintsteram yang mencoba menetralisir opini yang berkembang. Kecendrungannya malah memanaskan keadaan.
"Kalau saya bicara kuatir dianggap subjektif. Begini saja, solusinya silakan dengarkan ceramah di tempat ibadah masing masing," kata Hendra.
Ditambahkan Hendra, sejak dulu pandangan Islam dan Nasrani tentang salib sudah bertentangan
"Kenapa kini dipersoalkan, siapa menyulut api dalam sekam?. Dalam Iman Nasrani Tuhan disalib sebagai juru selamat sehingga salib jadi suci dan dikultuskan. Islam tidak mengakui ketuhanan Nabi Isa. Dan yang disalib bukan Nabi Isa," terang Hendra.
Hendra juga menambahkan, dalam Islam, memang ada perintah untuk tidak menyimpan patung ataupun gambar di dalam rumah.
"Ada aturannya itu dalam Islam. Dan di sana disebutkan alasannya karena patung, gambar dan foto akan dijadikan tempat bersemayam jin dan syetan. Itu kan yang disampaikan UAS. Itu kan pertanyaan sebenarnya jamaah dan dijawab UAS dengan gamblang sederhana dan secara Islam sangat bisa dipertanggungjawabkan " lanjut Hendra.
Sementara itu, menanggapi adanya opini yang menyamakan ceramah UAS dengan kasus hukum yang dialami Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, Hendra mengatakan jelas sangat berbeda.
"Pertama, Ahok tidak sedang menjawab pertanyaan soal agama. Kedua yang paling penting, Ahok cerita tentang sesuatu yang bukan semestinya dia lakukan. Ahok tak bisa bicara tentang sesuatu yang dia tak memahaminya," demikian Hendra. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wartawan Pejuang Fahim Dahsti Terkonfirmasi Meninggal di Tangan Taliban
- Eri Cahyadi Maksimalkan Potensi Kampung Tertua di Surabaya
- Kampung Nelayan Jadi Destinasi Wisata Baru, Pemkot Surabaya Beri Bantuan Perahu Wisata