Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti mempertanyakan bocornya data pribadi 279 juta penduduk Indonesia yang dijual di situs surface web Raid Forum.
- ATSI Mendorong Pemerintah Fokus Pada Pelindungan Data Pribadi
- Meutya Hafid: Perlindungan Data Pribadi Adalah Hak Asasi Manusia Yang Diamanatkan Konstitusi
- Periksa Vendor BPJS Kesehatan, Polisi Usut Kebocoran Data Pribadi WNI
Dia berkicau soal dugaan data kependudukan yang bocor dengan visi Presiden Joko Widodo dalam menghadapi perkembangan industri digital, yaitu revolusi 4.0.
Dalam konteks itu, Haris mempertanyakan implementasi revolusi 4.0 yang dikampanyekan Jokowi dan jajarannya. Karena menurutnya, informasi mengenai dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia bertolak belakang dengan apa yang disampaikan dan sedang dikerjakan pemerintah.
"Ketika Presiden Jokowi dan pejabatnya berkoar tentang revolusi 4.0, namun di saat yang sama 279 juta data penduduk diretas dan dijualbelikan," kicau Haris sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/5).
Dari situ, Haris berkesimpulan bahwa pemerintah tidak bisa menjalankan tugasnya dalam hal melindungi data pribadi masyarakat.
"Pemerintah abai biarkan rakyat dimangsa predator digital," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mudahkan Warga Miskin, Wali Kota Eri Dorong RS Swasta Kerjasama dengan BPJS
- Gangguan Sistem BPJS Kesehatan, Penyebab Antrean di RSUD Dr Soewandhie
- Menkes Budi Sadikin Sarankan Warga Tambah Asuransi Swasta, Mau Melawan Prabowo?