Ribuan Santri Di Jombang Sholat Gaib Untuk Mbah Moen

Begitu mendengar kabar wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), ribuan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dan Ponpes Darul Ulum Rejoso, Jombang, langsung menggelar sholat gaib bersama, Selasa (6/8).


Dikatakan Gus Maksum, bahwa ini dilakukan untuk mendoakan beliau dan juga meneladani ajaran dan sifat Mbah Moen semasa hidup. Para siswa dan siswi ini bisa mencontoh Mbah Maimoen Zubair dalam kepemimpinannya, dalam keilmuannya, serta perhatiannya kepada seluruh umat manusia yang menjadikan kesejukan dalam bernegara.

Sedangkan bagi santri Bahrul Ulum Ponpes yang didirikan oleh Pahlawan Nasional KH Wahab Hasbulloh, mereka merasa sangat kehilangan akan sosok beliau yang menjadi tauladan bagi generasi muda, terlebih bagi santri. Mbah Moen merupakan sosok guru bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Kami merasa sangat kehilangan, untuk itu kita berdoa bersama-sama. Pertama kali mengetahui kabar Mbah Maimoen wafat semuanya terkejut tidak ada yang percaya. Semoga kita semua diberikan ketabahan dan Mbah Kiai Maimoen Khusnul Khotimah diberi kemuliaan oleh Alloh SWT," terang Dewi Arsidalail siswi MAN 3, salah satu santri Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas pada Kantor Berita .

Sementara sholat gaib di Ponpes Darul Ulum dipimpin langsung oleh salah satu Pengasuh Ponpes Darul Ulum KH Zaimuddin Asad di Masjid Agung Pesantren. Tampak ribuan santri dan santriwati khusuk berdoa atas kepergian Mbah Maimoen Zubair.

Menurut Pengasuh Ponpes Darul Ulum, KH Zaimudin Wijaya Asad yang biasa dipanggil Gus Zuem, Mbah Maimoen merupakan sosok yang baik dan menjadi tauladan bagi semua kalangan di Indonesia. Ada banyak pelajaran yang perlu ditauladani dari beliau diantaranya Keistiqomahan dan Tasammuh (Toleran).

"Mereka memandang perbedaan politik itu wajar dan perbedaan itu tidak harus merusak silaturahim. Walaupun beliau aktif di partai tertentu, akan tetapi seluruh tokoh politik yang lain merasa nyaman bersama-sama beliau. Ini yang menjadi pembelajaran dan kita harapkan bagi para santri dan pemimpin ummat selanjutnya bahwa suatu perbedaan tidak menjadikan itu merusak silaturahmi," tandasnya.[bi/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news