Luapan emosional Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang marah dengan seorang demonstran lantaran merusak fasilitas umum saat demo menolak UU Ciptaker mendapat kritik dari Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan.
- Prabowo Adalah Kita
- Prabowonomics vs Dengism: Catatan atas Kuliah Raymond Thomas Dalio
- Prabowo, Gas Melon dan Paska 100 Hari
Dalam cuitan di twiternya, Syahganda menulis tiga poin kritikan yang ditujukan pada Risma. Pada kritik pertama, Syahganda menyebut Surabaya bisa maju seperti sekarang ini dikarenakan Kota Pahlawan ini menjadi Ibukota Provinsi Jawa Timur.
"Surabaya maju karena menjadi ibukota," tulis Syahganda.
Sedangkan dalam kritikan keduanya, Syahganda menyebut, jika yang melakukan aksi demo di Surabaya merupakan bagian dari Bangsa Indonesia.
"Buruh buruh, mhs, stm dll yang demo adalah WNI bukan WNA RRC," sambungnya.
Sementara pada bagian ketiga, Syahganda menilai letusan demonstrasi dikarenakan kegaduhan yang dibuat oleh partai pengusung politik Risma menjadi orang nomor satu di Surabaya. Untuk itu, Syahganda meminta Risma untuk Insyaf.
"Partai yang buat kegaduhan Omnibus itu partai anda. Insyaf lah anda bu, kota rusak bisa direnov, rakyat tertindas tak terobati," demikian cuitan Syahganda Nainggolan melalui twiter @syahganda.
Diberitakan sebelumnya,Risma memarahi seorang pemuda yang ikut unjuk rasa menolak UU Ciptaker di Surabaya. Risma marah setelah mengetahui bahwa pemuda tersebut bukanlah buruh maupun mahasiswa. Terlebih juga bukan warga Surabaya.
Amarah Risma ini sangat beralasan. Ia merasa membangun Surabaya dengan susah payah, namun dihancurkan oleh pendemo dalam sekejap.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Adalah Kita
- Prabowonomics vs Dengism: Catatan atas Kuliah Raymond Thomas Dalio
- Prabowo, Gas Melon dan Paska 100 Hari