Langkah hukum yang dilakukan oleh Dosen Universitas Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, dituding sebagai bagian dari gelagat politik partai oposisi seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
- Kaesang Dilaporkan ke KPK Soal Pesawat Jet Pribadi, Dipertanyakan Duitnya Dari Mana?
- Legacy Etik Rizal Ramli
- Kritik Penguasa, Teater Sinar Lilin Gelar Pentas Teatrikal "Jangan Ganggu Anakku"
Tudingan yang datang dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto itu ditanggapi oleh pengamat sosial dan politik Rocky Gerung, dalam diskusi bertajuk "Ubedilah Badrun dan Suara Akademisi" yang disiarkan di kanal YouTube FNN TV, Selasa (18/1).
"Akui saja bahwa Ubed itu diasuh oleh Demokrat dan PKS. Karena partai yang berpikir sekarang tinggal Demokrat dan PKS, kan berpikir artinya beroposisi," ujar Rocky.
Rocky menuturkan, pihak-pihak yang berpikir itu berarti sedang "menggeleng" kepada kekuasaan, dan menjadi suatu tradisi akademik kampus dahulu.
"Kampus didesain untuk menggeleng kepada kekuasaan. Jadi dari awal semester satu kita ajarin mahasiswa untuk menggeleng, supaya terjadi dialektis," katanya.
Maka dari itu, langkah hukum Ubedilah melaporkan dugaan pelanggaran hukum dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah sikap akademisi yang kritis.
Selain itu, Rocky menilai Ubedilah telah mengambil peran dari partai politik (parpol) oposisi yang seharusnya melakukan tindakan serupa atas dugaan-dugaan pelanggaran hukum yang terjadi.
"Jadi niat awal Ubed adalah untuk menggeleng kepada kekuasaan yang seharusnya adalah fungsi dari partai-partai oposisi yang sekarang diserap semua oleh kekuasaan," demikian Rocky.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Viral Pernyataan Putra Mahkota Keraton Solo, Itu Bentuk Kemarahan untuk Adili Jokowi
- Kebijakan Efisiensi Anggaran Jangan Bikin Kemelaratan dan Kekacauan
- Dua Orang Meninggal Dunia Gara-gara Antre Elpiji, Rocky Gerung: Bahlil Bersalah