Kedatangan Presiden Joko Widodo di acara HUT ke-58 Partai Golkar dan memberikan pidato dianggap menunjukkan bahwa Jokowi lebih dekat dengan Golkar ketimbang Partai Nasdem.
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, setelah Jokowi datang ke Golkar, muncul semacam persamaan politik baru, yakni Jokowi lebih dekat dengan Golkar daripada Nasdem.
"Bahwa Golkar sebetulnya lebih dekat dengan Jokowi daripada Nasdem, kan kira-kira begitu kan," ujar Rocky dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official berjudul "Surya Paloh Tolak Mundur dari Kabinet. Bagaimana Nasib Anies?" seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/10).
Rocky menilai, bahwa Golkar berhak mengeksploitasi pujian dari Jokowi. Mengingat, Nasdem tidak dapat pujian, melainkan sindiran dari Jokowi.
"Nasdem nggak dapat pujian, dapat sindiran. Nah berarti siapa yang akan berakhir di akhir pekan ini," kata Rocky.
Selain itu, pernyataan Jokowi di acara Golkar juga menunjukkan bahwa Jokowi seperti mengemis dengan meminta kepastian siapa yang akan menjaminnya usai purnatugas nantinya.
"Dan itu yang kita anggap permainan politik yang dari awal memang tidak setara itu, kalau dia tidak setara ngapain Presiden Jokowi mesti seolah-olah ngasih sinyal, 'ya kalau Ganjar nggak bisa ya Airlangga lah gitu, tapi jangan Anies lah’, kira-begitu kan, gampangnya bacanya. Karena itu Nasdem yang bereaksi lebih cepat," pungkas Rocky.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer