Ambang batas pencalonan Presiden atau Presidential Threshold (PT) idealnya memang dihilangkan atau nol persen. Sebab, Preshold nol persen itu akan ada free competition dan berangkat dari garis start yang sama. Atas dasar itulah, ide awal lahirnya demokrasi pertama kalinya di Athena Yunani.
- Parpol Berani Gugat PT 20 Persen Bakal Banjir Dukungan Publik
- Presidential Threshold dan Bursa Pilpres Monopolistik
- Jika Pilpres dan Pileg Digelar Serentak Mestinya Preshold Nol Persen
Begitu disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam diskusi daring yang disiarkan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, pada Senin (3/1).
"Jadi saya ingat lagi Plato di awal sejarah demokrasi Athena, tidak mempersoalkan siapa yang akan terpilih melalui elektabilitas, enggak ada survey di situ. Karena bagi Plato, setiap warga negara punya kemampuan etis yang sama untuk mewakili warga negara yang lain," tegasnya.
"Itu teori representasinya tuh. Jadi kalau kita bilang 0 persen sekarang itu ide dari awal begitu demokrasi," imbuh dia.
Oleh sebab itu, kata Rocky, tidak sulit bagi penyelenggara Pemilu di Indonesia untuk menjadikan ambang batas presiden nol persen demi lahirnya kepemimpinan yang ideal dan representatif.
"Karena kita percaya manusia itu kalau dia bisa bercakap-cakap secara etis dan argumen yang baik ya enggak kita curigai. Tapi justru demokrasi itu memperlihatkan pemburukan karena yang punya amplop tebal mendahului yang punya otak tebal. Nah itu bahayanya tuh," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Viral Pernyataan Putra Mahkota Keraton Solo, Itu Bentuk Kemarahan untuk Adili Jokowi
- Kebijakan Efisiensi Anggaran Jangan Bikin Kemelaratan dan Kekacauan
- Dua Orang Meninggal Dunia Gara-gara Antre Elpiji, Rocky Gerung: Bahlil Bersalah