. Setelah mendapat kabar jika rumahnya di Lampung, digeruduk kepolisian, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief langsung kaget.Andi menyebut ada dua mobil Polda mengaku dari Cyber Crime.
- Warga Jatim Diminta Tetap Waspada Saat Jalankan Ibadah Ramadhan
- Adhie Massardi Sebut Eka Gumilar Membela Diri Karena Bagian dari Begundal Oligarki
- Pembuktian dan Tantangan Tiga Tokoh di Parpol Debutan
Ia merasa telah diperlakukan bak teroris.
"Pak Kapolri, jangan kejam terhadap rakyat. Salah saya apa. Kenapa saya hendak diperlakukan sebagai teroris? Saya akan hadir jika dipanggil dan diperlukan," sambung mantan staf khusus presiden era Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurutnya, cara-cara polisi seperti itu hanya terjadi di negara komunis.
"Ini bukan negara komunis. Penggerudukan rumah saya di Lampung seperti negara komunis. Mohon hentikan Bapak Presiden," tegasnya.
Sebelumnya kubu PDI Perjuangan mengecam unggahan status Andi Arief pada akun pribadi Twitternya yang meminta isu tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos dicek telah menimbulkan kegaduhan baru.
Seorang relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, C. Suhadi bahkan telah melaporkan politisi Demokrat itu ke Bareskrim Polri atas tuduhan menyebarkan hoax. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Peluang Prabowo Capres Koalisi Besar Menguat Pasca Piala Dunia U-20 Gagal Digelar
- Fadli Zon: Kalau Benar Pertanyaan TWK Pegawai KPK Seperti Yang Beredar, Berarti Kita Alami Kemunduran
- Menangkan Pasangan Maju Di Pilwali, Demokrat Target Menang Pileg Di Surabaya