Rusia dan China meluncurkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Tianwan dan Xudapu di China.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Peluncuran proyek pembangunan itu dihadiri secara virtual oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada Rabu (19/5).
Putin memuji pembangunan PLTN itu sebagai proyek bersama yang penting dan penting yang akan memberi orang-orang China volume tambahan energi yang murah dan bersih.
"Arah utama dari kemitraan dan kerja sama yang benar-benar erat antara Rusia dan China pada teknologi nuklir ditentukan bersama dengan Presiden Xi Jinping selama kunjungan kenegaraan kami ke China pada tahun 2018," kata Putin, seperti dikutip Anadolu Agency.
"Kerja sama di bidang energi nuklir damai adalah komponen penting dari keseluruhan kompleks kemitraan strategis Rusia-China, yang dalam, benar-benar bersahabat, dan saling menguntungkan," tambahanya.
Putin menekankan, semua kesepakatan yang dicapai pada tingkat tertinggi dilaksanakan secara konsisten dan mantap. Ia juga menyatakan kepastian bahwa Rusia dan China akan memiliki lebih banyak inisiatif bilateral yang ambisius dan sukses.
Sementara itu, Xi mengusulkan untuk membuat sistem yang lebih terbuka untuk manajemen energi global dan mendesak negara-negara untuk menangkal perubahan iklim, termasuk melalui implementasi proyek-proyek rendah karbon.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Penyebab Harga Emas Terus Naik
- Indonesia Tak Bisa Tiru China Melawan Tarif Trump, Ini Alasannya
- AS Terus Tambah Tarif Impor Trump untuk China Hingga 145 Persen