Rusia dilaporkan telah menarik pasukannya dari Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Saat ini, kota tersebut telah diambil alih oleh militer Ukraina.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Menurut militer Ukraina pada Sabtu (14/5), pasukan Rusia telah mundur dari Kharkiv dan fokus menjaga rute pasokan, sembari meluncurkan mortir, artileri, dan serangan udara dari Donetsk.
Kharkiv berlokasi hanya 50 kilometer dari perbatasan Rusia, dan mayoritas masyarakat di sana menggunakan bahasa Rusia.
Mundurnya pasukan Rusia dari kota tersebut bukan hanya perkembangan signifikan bagi Ukraina, namun juga langkah menuju kemenangan secara moral.
Pengamat militer dan sejarawan Rusia, Chris Bellamy menyebut, Kharkiv merupakan kota strategis bagi Rusia untuk menguasai Ukraina. Jika Rusia menarik pasukannya dari Kharkiv, maka Moskow tidak dapat berbuat banyak.
“Serangan Rusia di Kharkiv, yang berada di utara Ukraina, adalah salah satu bagian dari gerakan menjepit. Yang lainnya di daerah Mariupol di selatan," terangnya, seperti dikutip CGTN.
"Dalam istilah militer, itu adalah sangat signifikan," tambahnya.
Lewat unggahan di Telegram, Gubernur Oleh Sinegubov mengatakan tidak ada serangan penembakan di Kharkiv selama satu hari terakhir.
Setelah meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah merebut beberapa desa dan kota. Namun serangan balasan Ukraina dikatakan berhasil merebut kembali beberapa wilayah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang