Sembilan kiai sepuh anggota Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA) telah memutuskan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
Salah satu anggota AHWA, KH Zainal Abidin menyampaikan para kyai sepuh telah sepakat dan tidak ada perbedaan pendapat dalam memutuskan Rais Aam PBNU.
"Alhamdulillah AHWA sepakat bahwa yang menjadi Rais Aam 2021-2026 yakni KH Miftachul Akhyar. Setelah memutuskan itu, kami membaca alfatihah," kata KH Zainal Abidin pada sidang pleno IV Muktamar ke-34 NU, Jumat (24/12) dinihari, dilansir dari Kantor Berita RMOLLampung.
Menurutnya, setelah memutuskan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam, beberapa anggota AHWA berpendapat jika Rais Aam diharapkan tidak rangkap jabatan pada organisasi lain dan fokus pada pengembangan jemaah.
"Setelah berdialog, KH Miftachul Akhyar menjawab Sami'na Wa Atho'na (Kami Mendengar dan Kami Taat)," ujarnya.
Selain itu, Rais Aam PBNU juga diharapkan agar nantinya menerima semua calon Tanfidziyah yang memenuhi syarat.
"Lalu dijawab Sami'na Wa Atho'na," jelasnya.
Setelah terpilih sebagai Rais Aam, KH Miftachul Akhyar memimpin doa para peserta Muktamar ke-34 NU di GSG Universitas Lampung.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur