Said Aqil: NU Menolak Kepulangan Kombatan ISIS

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertemu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Selasa (11/2).


Dalam pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar 1 jam lebih itu, keduanya membicarakan pemulangan WNI yang masih berada di kamp ISIS di Suriah dan Palestina.

Said menegaskan tidak ada salahnya jika pemerintah menolak kombatan ISIS. Said Aqil menguraikan, mengutip Al-Qur'an Surat al-Ahzab ayat 60, bahwa Nabi diperintah oleh Allah SWT untuk mengusir orang yang membuat kegaduhan di Kota Madinah.

"Orang bikin gaduh usir dari Madinah. Jangan sampai mengganggu ketenangan," ujar Said Aqil kepada media.

Oleh karena itu, ia dengan tegas menolak kedatangan kombatan ISIS. Menurutnya, para kombatan ISIS telah menganggap negara ini sebagai negara thogut.

"Kami PBNU menolak kepulangan kombatan ISIS karena mereka sudah pergi ke sana dengan kemauan sendiri. Setelah datang ke sana mereka ramai-ramai bakar paspor dan mengatakan ini paspor negara thogut," tegas Said Aqil dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Berbeda halnya ketika pemerintah konsisten membela Palestina. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu mengapresiasi Retno untuk sikapnya kepada Palestina.

"Soal Palestina, ini amanat negara dan agama juga. Harus kita perjuangkan," katanya.

Retno sendiri mengungkapkan kunjungannya adalah bagian dari kegiatan silaturahim rutin untuk meminta saran.

"Fokus pada satu hal terkait Palestina bahwa Indonesia konsisten terus menyuarakan perjuangan Palestina. Kita terus konsisten pada titik ini," katanya.

Hal lainnya, pertemuan menyinggung soal kombatan ISIS.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua PBNU H Robikin Emhas, H Hanief Saha Ghafur, KH Aizuddin Abdurrahman, Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Wakil Sekretaris Jenderal Andi Najmi Fuadi dan Imam Pituduh.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news