Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar parawansa sampaikan pesan tiga indikator Daerah Maju usai penyampaian visi dan misi Bupati-Wakil Bupati Jember, Muhammad Fawait-Djoko Susanto, di ruang sidang Paripurna DPRD Jember, Kamis 6 Maret 2025. Gus Fawait mengusung visi Jember Baru, maju dan sejahtera.
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- BPJS Kesehatan Non Aktif, Begini Cara Warga Jember Manfaatkan Layanan Kesehatan Gratis
- Terapkan Program UHC, Warga Jember Sudah Dapat Layanan Kesehatan Gratis
"Kita sering mengungkapkan Istilah maju, namun banyak diantara kita yang tidak mem-breakdown dengan indikator Kemajuan daerah," ucap Gubernur Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dalam arahan sebelumnya, Khofifah menyebut kabupaten membeberkan IPM, tingkat pertumbuhan ekonomi dan angka penduduk miskin di Jawa Timur.
Dia juga menyebut jumlah penduduk miskin pada pada 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, secara kuantitatif, Kabupaten Jember menempati terbanyak kedua setelah Kabupaten/kota di Jawa Timur, setelah Kabupaten Malang.
Namun secara kualitatif, Prosentase jumlah penduduk miskin, menempati posisi ke 22, sebesar 9,01 persen di 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur. Sedangkan angka rata-rata jumlah penduduk miskin Jawa Timur sebesar 9,79 persen. Dengan demikian Jember, termasuk masih masuk 21 Kabupaten/kota Jatim, yang penduduk miskin, masih berada dibawah angka penduduk miskin di Jawa Timur.
Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sekitaran 4 persen lebih.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bagaimana mewujudkan Jember baru, maju dan sejahtera jika di breakdown pada indikator Daerah maju.
"Ada 3 indikator Daerah, yang masuk katagori daerah maju, bisa masuk daerah maju, yaitu IPM minimal mencapai 85 persen, Pertumbuhan ekonomi 9 persen dan prosentase penduduk miskin maksimal 2 persen," terang Khofifah.
"Ketiga indikator tersebut, harus menjadi target bersama Kabupaten/kota, Provinsi maupun nasional," sambungnya.
Dengan demikian daerah sudah bisa menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi daerahnya dan penurunan pengangguran terbuka. Nantinya bisa dijadikan Policy (kebijakan ) strategis daerah, yang tertuang dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah Daerah) juga RKPD, yang selanjutnya di-breakdown menjadi R-APBD masing Kabupaten/kota.
Dia menjelaskan Bupati Jember baru, Gus Fawait menyampaikan misi pertamanya yakni meningkatkan kwalitas SDM ( Sumberdaya manusia). Tentunya program itu harus seiring dengan astacita presiden, diantaranya mensukseskan Program MBG alias makan bergizi Gratis.
"MBG sangat dibutuhkan oleh anak-anak, Lansia dan ibu hamil. Program MBG diharapkan bisa mendongkrak ekonomi di Jember," katanya.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, usai Sertijab di DPRD Jember menyambut baik arahan Gubernur Jatim tersebut. Dia menegaskan di seratus hari pertama ia akan fokus pada program kebutuhan dasar masyarakat Jember terlayani dengan baik. Langkah selanjutnya baru membahas perubahan APBD tahun 2025.
"Terkait program MBG, kami akan tegak lurus mensukseskan program tersebut. Sebab, dengan jumlah penduduk yang besar, bisa menjadi pengungkit ekonomi di Kabupaten Jember," katanya.
Dengan realisasi ini, Ia yakin perputaran ekonomi di Kabupaten Jember, akan sangat tinggi, di Bandingkan daerah lainnya. Karena jumlah penduduk Jember, tertinggi ketiga di Jawa Timur.
"Kami akan selalu bersinergi dengan pemerintah provinsi dan Nasional, untuk mewujudkan visi dan misinya," terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Jember Apresiasi UHC Prioritas Bupati Gus Fawait
- Pulang Kampung Usai Kontrak di Korea, Megawati Hangestri Disambut Hangat Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM