Di Gresik terdapat jual beli sampah impor. Tepatnya di Desa Sumengko Kecamatan Wringinanom dan Desa Karangandong Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
- Di Sekolah Kebangsaan, Pelajar Surabaya Dilatih Disiplin hingga Diperkenalkan Helikopter dan Pesawat TNI AL
- Jatim Provinsi Pertama Luncurkan Aplikasi Population Clock, Pj Gubernur Adhy: Upaya Penurunan Stunting
- ARB Ingin Hilangkan Hak Politik Pelaku Korupsi
Terkait hal itu, Camat Wringinanom Suwartono mengakui jika di salah satu desa yang ada di wilayahnya terdapat sampah impor.
"Di Desa Sumengko memang ada pabrik kertas, yang limbahnya dikelola oleh warga menjadi biji plastik maupun barang-barang bernilai jual," ujarnya kepada Kantor Berita , Sabtu (22/6).
"Kami bersama jajaran Muspika lainnya, sudah melakukan upaya untuk memberikan masukan ke warga terkait masalah sampah impor ini. Tapi, terus terang saya sendiri belum tahu saat ini masih ada atau tidak," katanya.
Ditambahkan Suwartono bahwa sampah limbah pabrik kertas itu, tidak diperjual belikan tetapi pihak perusahaan memberikan kesempatan kepada warga untuk mengelolahnya.
"Kalau jual beli sampah itu tidak benar, wong itu limbah pabrik yang diambil warga untuk diolah atau didaur ulang," tandasnya.
Untuk diketahui, mencuatnya persoalan sampah import itu. Terjadi, pasca Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan tumpukan sampah kertas dan plastik bekas kemasan suatu barang dengan merk impor.[eze/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Resmi Dibuka, Festival Ini Tampilkan Kekayaan Literasi Banyuwangi
- Buka Surabaya Great Expo, Wali Kota Eri Cahyadi Yakin UMKM Tembus Pasar Internasional
- Rehab Rumdin Bupati Malang Capai Rp 1,2 Miliar Saat Pandemi, LSM Pro Desa Anggap Tak Pantas