Perusahaan teknologi raksasa Korea Selatan, Samsung Electronics Co, akan menghentikan operasi pabrik komputer terakhirnya di China.
- Prabowo Resmikan Danantara Besok di Istana Merdeka
- Jumlah Pelanggan Berkualitas Meningkat, Indosat Catatkan Laba Bersih Sebesar Rp1,9 Triliun di Semester I Tahun 2023
- Menuju Indonesia Emas, Upaya Moorlfie Dorong Pertumbuhan Bisnis Indonesia Mendunia Melalui Training Camp
Samsung mengambil keputusan tersebut karena pertimbangan biaya produksi untuk tenaga kerja di China dan rantai pasokan.
Hal ini menyusul adanya perang dagang China dan Amerika Serikat (AS), serta pukulan dari pandemik Covid-19.
Melansir pemberitaan South China Morning Post, pengumuman Samsung yang dibuat pada Sabtu (1/8) itu menyebut, ada sekitar 1,700 karyawan Samsung Suzhou Computer yang akan terpengaruh, belum termasuk mereka yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan.
Pada 2012, pabrik Samsung di Suzhou mengirimkan produk hingga 4,3 miliar dolar AS dari China. Namun angka tersebut menurun menjadi hanya 1 miliar dolar AS pada 2018.
Pihak Samsung sendiri enggan untuk mengomentari rincian pendapatan atau pengiriman pabrik yang kemungkinan membuatnya harus menutup cabang di Suzhou.
"China tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung dan kami akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Tahun lalu, Samsung sudah menutup pabrik ponsel pintar terakhirnya di China. Saat ini fasilitas yang tersisa adalah dua pabrik semikonduktor di Suzhou dan Xi'an.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Resmikan Gerakan 2.000 Startup Jatim, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Pengungkit Tumbuhnya Ekonomi Kreatif
- Pakai DIGI by bank bjb, Dapatkan Promo Menarik di Event FLEX-CON 2024
- Ekonomi Kreatif Terus Menggeliat, Surabaya Printing Expo 2023 Diikuti Peserta Lokal dan Mancanegara