Santri di Ngawi Membesut Pelepah Pisang Menjadi Songkok

Muhamad Kholil pengerajin pelepah pisang menjadi songkok
Muhamad Kholil pengerajin pelepah pisang menjadi songkok

Melalui besutan tangan seorang santri dari pondok pesantren di Ngawi, Jawa Timur, mampu membuat karya seni berbahan pelepah pisang menjadi barang bernilai jual. Seperti tudung saji hingga aneka songkok, atau yang dikenal dengan sebutan peci.


Kreatifitas seni menghasilkan karya inilah dibesut melalui tangan terampil Muhamad Kholil, pria 40 tahun, seorang santri dari Ponpes Roudhlotul Falah, yang masuk Desa Karangmalang, Kecamatan Kasreman. 

Kepada Kantor Nerita RMOLJatim, ia memaparkan kreasi dari pelepah pisang dibuat menjadi aneka rupa songkok.

"Kita buat menjadi beberapa bentuk songkok atau peci itu tadi dengan bahan asli pelepah pisang. Bentuk peci mulai yang natural hingga  bulat serta tiga dimensi dan bentuknya seperti kubah," terang Muhamad Kholil, Rabu, (14/4).

Dikatakan, awalnya memang coba-coba memadukan bahan dasar yang ada disekitar rumahnya. Terus kemudian tertarik pada pelepah pisang yang dibuang sia-sia. Dengan rasa penasaran Kholil pun mulai merekayasa pelepah pisang bisa dijadikan kerajinan. Cara pembuatannya tidak terlalu sulit cukup mengambil pelepah pisang dikeringkan selama 10 hari.

Setelah kering, pelepah pisang tersebut dirapikan terus dianyam dan dijahit dengan paduan media lainya menyesuaikan kombinasi yang diinginkan. Dengan dibantu warga sekitar, Kholil mengaku dalam sehari mampu membuat 5 songkok. Selama setahun terakhir karyanya ini tembus dipasaran sekitar wilayah Ngawi. Dan harganya pun cukup ekonomis antara Rp 25 ribu sampai Rp 85 ribu.

"Alhamdulilah pasarnya sudah sampai daerah sekitar Ngawi. Kalau harganya cukup ekonomis dan tergantung kombinasinya seperti apa gitu," tandas Kholil.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news