Seorang santri Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang beranam Muhammad Azkal Fikri (20) ramai jadi perbincangan warganet. Fikri menjadi viral lantaran dirinya dianggap mampu "meramal" Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai menteri.
- Terbanyak Sumbang Event di KEN 2023, Gubernur Khofifah Yakin Kunjungan Wisatawan ke Jatim Membludak
- “Rek Ayo Rek” yang Dihelat Pemkot Surabaya, Bantu UMKM THP Kenjeran Raup Omzet Jutaan Rupiah
- Pemkot Surabaya Datangkan Chef untuk Latih Pedagang di Sentra Wisata Kuliner
Dua tahun sebelumnya, tepatnya Mei 2016, Fikri memang sempat menyebut nama Prabowo ketika Jokowi menanyakan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Kerja. Momen itu terjadi saat Jokowi menghadiri peringatan Isra Miraj 1437 H di Pondok Pesantren API Tegalrejo.
Di balik viralnya video ramalan Fikri, terdapat kabar bahwa santri asal Pekalongan itu kini sudah putus belajar di Pesantren karena terkendala ekonomi. Ayah Fikri, Ali Murdi hanya kerja serabutan. Untuk membantu ekonomi keluarga, kini Fikri bekerja di tempat pembuatan kain tenun.
Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH. Muhammad Yusuf Chudlori, dalam sebuah tulisan yang diunggahnya di Facebook membenarkan bahwa sudah setahun ini Fikri pulang dan berhenti ngaji, dan persoalannya tidak semata-mata biaya di Pesantren. Akan tetapi, persoalan di rumah yang lebih menjadikan Fikri tidak bisa konsentrasi belajar di Pesantren.
"Kalau soal biaya, di Pesantren Tegalrejo ada 600-an anak yang kurang mampu, dan alhamdulillah Pesantren ada subsidi yang masih bisa menutup kebutuhan sehari-hari para santri, termasuk beli kitab dan lain-lain. Jadi Fikri kepengen pulang untuk bisa membantu ekonomi keluarga di Pekalongan," tulis Gus Yusuf sapaan akrabnya di akun medsosnya.
Mendengar kabar tersebut, Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU menghubungi pihak Pesantren dan Pengurus Cabang (PC) NU Care-LAZISNU Kota Pekalongan, untuk menyalurkan bantuan bagi Fikri dan keluarga.
"Setelah melihat berita dan tulisan Gus Yusuf di Facebook, kami langsung menghubungi pihak Pesantren dan berkoordinasi dengan NU Care-LAZISNU Pekalongan untuk bantu Fikri," kata Direktur PP NU Care-LAZISNU, Abdur Rouf, Selasa (29/10).
Senin sore, usai koordinasi PC NU Care-LAZISNU Kota Pekalongan langsung menuju kediaman Fikri di Desa Kuripan Lor Gang 23, Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, untuk menyalurkan beasiswa untuk Fikri.
"Kita tahu, Fikri adalah santri yang tekun dan gigih untuk belajar di pondok, sekaligus membantu ekonomi keluarga. Namun, kita tentu ingin kendala ekonomi tidak menjadi halangan bagi Fikri untuk mondok," tutur Rouf dalam keterangnnya.
Dia menambahkan, bantuan berupa beasiswa untuk santri menjadi prioritas bagi NU Care-LAZISNU karena santri adalah generasi penerus bangsa.
"Beasiswa Santri Nusantara atau kami singkat Besantara, itu menjadi prioritas program kami, bagi santri berprestasi dan santri kurang mampu secara ekonomi. Karena santri adalah pejuang sekaligus penerus bangsa," demikian Abdur Rouf, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Berpotensi, Warga Diminta Tak Jenuh Kembangkan Wisata Gampong Nusa
- Sensasi Alas Gelato Trawas, Nikmati Gelato Italia Rasa Nusantara di Lereng Bukit
- Resmikan Wisata Susur Sungai Kejawan Putih Tambak, Wali Kota Eri: Harus Terjaga Kebersihan dan Keindahannya