Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko bersama Forkopimda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto melanunching program Satgas Bersama Untuk Sinergi Empat Tas atau disingkat Satgas BUS PATAS di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
- Para Santri Meriahkan Istigasah dan Doa Bersama untuk Bangsa di Tuban
- Jenguk Korban Selamat, Kapolda Jatim Minta Maaf Atas Tragedi Kanjuruhan
- Viral Video Wanita Memaki Petugas Satgas Covid-19 Lantaran Dinyatakan Positif
Satgas BUS PATAS merupakan jargon yang menjadi motto untuk melenyapkan semangat kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari loyalitas, kualitas, efektifitas dan penyelesaian.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Kraksaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo, Camat dan anggota Forkopimka, Tim Penggerak PKK Kecamatan, Ketua Forum CSR Kabupaten Probolinggo, Ketua dan anggota Inti Satgas BUS PATAS tingkat kecamatan se- Kabupaten Probolinggo serta ormas keagamaan di Kabupaten Probolinggo.
Launching Satgas BUS PATAS ini ditandai dengan persenjataan komitmen bersama serta penekanan tombol sirine oleh Wabup Timbul, Pimpinan DPRD, Sekda Ugas, Pengadilan Agama, Kemenag, MUI, Pengadilan Negeri Kraksaan, Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo, Kejaksanaan Negeri Kabupaten Probolinggo dan BPS Kabupaten Probolinggo .
Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengharapkan dengan adanya program BUS PATAS ini nantinya agar Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat dapat memprioritaskan program-program prioritas yang sudah ditetapkan mulai dari masalah kemiskinan, masalah stunting dan masalah pendidikan.
“Kami inginnya tahun 2023 ini hasil program ini sudah bisa terlihat. Karena kalau urusan pendidikan, kesehatan dan kemiskinan serta yang lainnya memang tidak mudah. Sebab hal itu berkaitan dengan budaya dan lain sebagainya. Tapi percepatan ini harapan saya tentunya ada kesadaran dari masyarakat sehingga program ini bisa segera teratasi,” harapnya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (17/03).
Lebih lanjut Wabup Timbul meminta Satgas BUS PATAS yang telah terbentuk mulai dari tingkat kabupaten hingga desa segera bergerak cepat, bersinergi dan berkolaborasi dengan OPD terkait bersama mengajak pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka percepatan penanganan bidang prioritas tersebut.
“Untuk itu diperlukan ketersediaan data mutakhir dan sinkronisasi data di tingkat kabupaten. Selanjutnya lakukan inventarisasi, koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program konvergensi yang dilakukan perangkat daerah koordinatif. Susun jadwal latihan ke lapangan. evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh satgas kecamatan dan desa,” tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto selaku Ketua Satgas BUS PATAS mengaku sangat bersyukur karena mampu melaunching slogan atau jargon BUS PATAS. Simbol BUS PATAS ini merupakan simbol percepatan.
“Kita akui Kabupaten Probolinggo dalam hal kemiskinan secara sistem dari masalah stunting, pendidikan, pernikahan dini maupun kemiskinan ekstrim masih rendah. Kalau kita hanya terlena dengan zona nyaman dengan jalan rata-rata air itu tidak bisa. Dengan slogan ini saya membentuk Satgas dengan percepatan bersama dan sinergi kita ingin percepatan penurunan misi cepat tercapai,” ujarnya.
Menurut Sekda Ugas, dengan kondisi keuangan yang terbatas di Pemkab Probolinggo, maka tidak bisa kalau hanya bekerja sendiri-sendiri. “Kalau hanya tekadnya tekad biasa kita harus dengan kekuatan penuh dan motivasi tinggi nanti bisa tercapai,” terangnya.
Sekda Ugas menerangkan program BUS PATAS ini tujuan awal memang untuk mengentaskan kemiskinan. Tapi perjalanan dari kemiskinan ini banyak sekali kegiatan yang diangkat. Salah satunya kemiskinan itu banyak aksi dan pengerdilan.
“Pengangguran berhubungan dengan investasi, makanya mulai minggu kemarin kita sudah beberapa kali berkomunikasi dan menghadirkan para investor yang serius. Kita ingin membuat satu kawasan termasuk industri-industri ini supaya reaksi bisa berkurang. Karena kekuatan kemiskinan ini membuat kita akan terpuruk jika kita membiarkannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Sekda Ugas menyatakan sebenarnya potensi Kabupaten Probolinggo sangat luar biasa. Hanya saja sementara ini masih belum berpikir bersinergi dengan kekuatannya. “Memang OPD-OPD sudah jalan tapi kekuatannya masih belum menyatu. Kadang-kadang ada simbol bersama dan bersinergi kita pasti bisa,” tulisnya.
Sekda Ugas menerangkan Satgas Kabupaten dan Satgas Kecamatan sudah terbentuk. Sementara Satgas Desa beberapa sudah terbentuk. Dari satgas itu nantinya akan dievaluasi secara periodik.
“Di saat rapat Kabupaten Probolinggo mengumpulkan satgas kecamatan, maka kami akan memberikan data. Data-data itu akan kita evaluasi dan akan kita tarik laporannya apa yang sudah dilakukan Satgas. Saat mereka melaporkan kegiatannya sesuai data yang sudah diperbarui maka akan terlihat pencapaian dan kinerjanya bagus, sedang-sedang dan lambat,” tegasnya.
Oleh karena itu tambah Sekda Ugas, yang lambat dan sedang ini perlu ditracing lagi dan ada kontrol tersendiri. Kalau tidak membentuk satgas maka akan kesulitan dalam mengontrolnya.
“Kalau saya sudah tanya camat, maka camat tidak akan bisa masalah stunting dan akan tanya ke puskesmas. Kalau tanya masalah pendidikan pasti tanya ke korwil pendidikan dan kebudayaan. Ini sinergi dan integrasi sehingga saat saya membutuhkan data apapun maka akan terealisasi dan secepatnya terupdate,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Inagurasi Dealer Proshop Fuso 2025, PT Sun Star Motor Probolinggo Apresiasi Para Konsumen Setia
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial