Satgas Sudan PP Muhammadiyah terus memberikan layanan konseling kepada para WNI yang telah dievakuasi dan tiba di tanah air hingga akhir Mei mendatang.
- Pemkot Surabaya Terbitkan SE Larangan Kendaraan Dinas Dipakai Mudik dan Liburan saat Nyepi dan Idulfitri 2025
- Polisi Bubarkan Acara Pernikahan di Ngawi
- Buntut Ancaman Pemutusan Aliran Listrik dan Air, Warga Apartemen Puncak CBD Surabaya Protes ke Pengembang
Meski tugas satgas itu telah diakhiri pada Rabu (3/5), namun Ketua Satgas PP Muhammadiyah, Abdoel Malik mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus membantu WNI yang membutuhkan konseling.
"Pelayanan kesehatan tutup hari ini. Tapi layanan psiko-sosial kita masih buka secara daring, kita batasi sampai akhir Mei ini, kecuali ada yang ingin melanjutkan karena penanganan khusus, Itu akan ada pembicaraan tindak lanjutnya nanti," ujar Abdoel Malik melansir Kantor Berita Politik RMOL.
Berdasarkan laporan terakhir, Abdoel Malik mengatakan pihaknya telah memberikan konseling kepada 45 WNI, yang sebagian besar mengalami gangguan kecemasan, dan stress karena memikirkan keberlanjutan pendidikan dan mata pencaharian mereka.
"Ada yang stress karena terkait dengan kekhawatiran mereka dalam mencari kerja, karena mereka sudah diwisuda tapi proses pemberkasan tidak sempat dilakukan karena peperangan," ujarnya.
Untuk itu, menurut laporan dari Abdoel Malik, pihaknya tengah mendiskusikan upgrading skill yang kemungkinan akan diberikan kepada para pelajar Sudan yang telah lulus dari bangku perkuliahannya.
Di samping itu, PP Muhammadiyah juga mendesak agar pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut mencarikan solusi atas banyaknya adminsitrasi para pelajar yang tertahan di Sudan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penembakan Lima WNI di Malaysia, DPR Panggil Kemenlu
- Kemlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI dalam Pertempuran Hamas dan Israel
- Supaya Dapat Dokumen Kependudukan, Ratusan WNI Overstay di Timur Tengah akan Jalani Tes DNA