SD Negeri 3 Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi jadi korban perusakan.
- Sempat Padam, Api Di Kilang Balongan Nyala Lagi
- Polda Jatim Kirim 21 Ribu Paket Sembako Untuk Korban Gempa dan Banjir
- Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Bumi Jepang 16 Orang
Akibat dilempari batu, sejumlah jendela kaca di 3 kelas pecah.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Sarimulyo, Susilaningtias mengatakan, bila aksi perusakan dengan melempar batu itu diduga terjadi saat malam hari.
“Kemungkinan dilakukan malam hari, karena sekolah kami di tepi jalan. Tahunya tadi pagi kok jendela-jendela kaca pecah,” kata Susi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (16/3).
Susi menjelaskan, jendela kaca yang pecah itu di 3 ruang kelas yakni, kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Dari 3 kelas tersebut ada 5 jendela yang mengalami pecah kaca.
Bahkan, menurutnya, kejadian tersebut tidak hanya sekali, dalam 1 pekan ini sekolah tersebut mengalami aksi pelemparan batu sebanyak dua kali.
“Sekolah kita mengalami pelemparan batu ini 2 kali dalam seminggu, kita belum melapor sebenarnya, tapi pihak komite sudah mengadukan ini ke polisi," terangnya.
Susi berharap kejadian ini tidak terulang dan pelaku cepat ditemukan, karena dikhawatirkan dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
“Saya berharap cepat ditemukan siapa yang berbuat. Sebelum ada peristiwa ini kita tidak pernah ada masalah pada siapa pun,” tegasnya.
Setelah mendapatkan laporan, polisi bergegas ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan hingga motif pelaku.
Sementara itu, Kapolsek Cluring AKP Agus Priyono, mengatakan tengah melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap pelaku. Selain itu juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan penjagaan saat malam hari di SDN 3 Sarimulyo.
“Untuk antisipasi, agar tidak terulang kembali,” tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bencana NTT, Tim SAR Temukan 138 Orang Meninggal Dunia dan 61 Orang Masih Hilang
- Kronologi Kecelakaan Maut di Paiton Probolinggo Hingga Motor Hancur
- Peringatan Dini BMKG, Trenggalek Dilanda Cuaca Ekstrem