Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menemukan ada alat Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) di Jawa Timur yang tidak berfungsi karena batreinya hilang.
- Apel Pasukan Pengamanan Pemilu 2024, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Demi Wujudkan Pemilu yang Aman, Damai dan Kondusif
- MUI: Vaksinasi Siang Hari Tak Batalkan Puasa
- Banjir Terjang 3 Kabupaten di Madura, Jalan Utama Lumpuh
Suban mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan mengenai alat peringatan dini yang masih berfungsi. Kedepan, pihak BPBD Jatim akan mengajukan anggaran untuk penambahan alat tersebut, agar jika terjadi bencana sudah ada peringatan dini kepada masyarakat.
"Sulit mengontrol dan kita masih menginventarisir. Kalau melihat menysuaikan anggarannya saja, idealnya desa rawan bencana ada 417. Ada yang satu desa satu alat, dan tidak sama. Kadang-kadang kalau desanya luas juga kurang karena suaranya cuma beberapa ratus meter,†tambahnya.
Untuk diketahui, Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) adalah serangkaian sistem yang berfungsi untuk memberitahukan akan terjadinya kejadian alam. Sistem peringatan dini ini akan memberitahukan terkait bencana yang akan terjadi atau kejadian alam lainnya.
Peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat. Dalam keadaan kritis, secara umum peringatan dini yang merupakan penyampaian informasi tersebut diwujudkan dalam bentuk sirine, kentongan dan lain sebagainya. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Iwan Sunito Kehilangan Kendali atas Crown Group, Publik Diimbau Waspada
- Ikhtiar Ganjar Creasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Budi Daya Lele di Wonocolo
- Sidak Layanan UPT Puskesmas dan Kantor Kecamatan Dukun, Wabup Gresik Temukan Banyak Persoalan