Sebanyak 46 Orang Meninggal Akibat Demam Berdarah- Ini Langkah Dinkes Jatim

Hingga 28 Januari 2019 ini sudah ada 46 orang meninggal dunia dari 2.660 orang yang terkena wabah demam berdarah akibat gigitan nyamuk Aides Aegypti. Data Dinas Kesehatan Jawa Timur, jumlah kasus penderita demam berdarah pada Januari tahun 2019 meningkat dibanding bulan yang sama di tahun 2018.


Berbagai antisipasi terus dilakukan Dinkes Jatim bersama dengan rumah sakit dan pemkab/kota di seluruh Jawa Timur.

"Sudah ada surat edaran gubernur ke kab/kota, kita juga melakukan investigasi di lapangan bersama unit kemenkes, koordinasi dengan pemda untuk melakukan foging dan lain sebagainya,” papar Kohar di kantornya, Selasa (29/1).
 
Selain itu juga dilakukan koordinasi intensif dengan rumah sakit di semua daerah Jawa Timur untuk melakukan penanganan secara cepat dan benar. Pemprov sendiri belum mau menetapkan kondisi ini dalam status Keadaan Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah.

"Secara angka, Jatim belum KLB, tapi ada satu kabupaten yang sudah menetapkan KLB,” terangnya.
 
Kasus terbanyak demam berdarah tahun ini terjadi di Kabupaten Kediri dengan jumlah 271 kasus dan meninggal 12 orang. Disusul Tulungagung 249 kasus dan meninggal 3 orang. Kemudian Bojonegoro 177 kasus dengan 3 orang meninggal.

"Ada juga kabupaten Ponorogo, bupatinya mau menetapkan KLB demam berdarah karena peningkatannya hamper 2 kali lipat dibanding tahun lalu, meski jumlahnya lebih kecil dari daerah lainnya,” paparnya.
 
Kohar mengajak masyarakat untuk kembali menggiatkan tindakan pencegahan berkembangnya nyamuk demam berdarah. Seperti melakukan Pemberantasan sarang nyamuk termasuk menjaga kebersihan di kamar mandi atau kolam.

"Tidak bisa cuma bersihkan got saja, karena nyamuk jenis ini berkembang biak di tempat bersih seperti kolam dan kamar mandi. Termasuk tempat2 yang tidak diduga seperti vas bunga,” ungkapnya.
 
Dinkes jatim akan melakukan cara double setup seperti melakukan foging. Anggaran dan fogging diberlakukan agar betul-betul efektif. Masyarakat yang ada gejala panas agar segera berobat. Teman-teman di puskesmas dan fasilitas kesehatan agar tanggap ketika ada pasien panas maka meminimalisir kejadian yang mengarah ke demam berdarah. Periksa HB, Trombosit dan munculnya bintik merah.

"Kita menggalakkan gerakan pencegahan secara intensif, untuk mencegah masyarakat Jawa Timur seminimal mungkin terjangkit demam berdarah,” pungkasnya.[aji]


 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news