Banjir kembali melanda wilayah Jember, Jawa Timur. Kali ini, dua kecamatan, Bangsalsari dan Balung, terdampak pada Jumat (8/3) malam.
- Pemkot Surabaya Gerak Cepat Tangani Banjir Akibat Luapan Sungai Karangpilang
- 97 Hektar Sawah dan Ratusan Rumah di Gresik Terendam Banjir
- Dokter Benjamin Soroti Masalah Banjir di Sidoarjo: Perlu Langkah Konkret untuk Perbaikan Infrastruktur
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan, sebanyak 674 Kepala Keluarga (KK) merasakan dampak dari banjir ini. Ketinggian air bervariasi antara 60 centimeter hingga 1 meter, menggenangi rumah-rumah penduduk dan sejumlah area publik.
Banjir dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Hujan deras menyebabkan sungai meluap dan tak mampu menampung debit air.
Salah satu korban terdampak adalah Hadi Wicaksono (45), warga Desa Langkap. Ia mengalami luka-luka akibat tertimpa runtuhan tembok rumahnya yang roboh akibat terjangan banjir.
Namun sejak Sabtu pagi, genangan air di sepanjang Jalan nasional Wilayah Kecamatan Bangsalsari, sudah surut, sehingga arus lalu lintas, di jalan tersebut kembali normal. Namun Genangan air masih terlihat di sejumlah rumah warga Desa Langkap, Sukorejo, Tisnogambar, dan Curah Lele Balung.
"Jalan tersebut sudah kembali normal dan bisa dilalui kendaraan roda 4," kata Iptu Joko Sumargo, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (9/3).
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto saat dikonfirmasi, membenarkan jika jalan Nasional sudah normal kembali.
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi dari sore Hingga Jumat malam kemarin, berdampak di 2 kecamatan, dengan ketinggian air hingga mencapai 1 meter.
Selain menyebabkan kemacetan dengan Antrean kendaraan hingga 8 kilometer, juga berdampak 674 kepala keluarga (KK), Yakni 392 KK di Kecamatan Bangsalsari dan 282 KK di Desa Curah Lele Kecamatan Balung.
Selain itu ada satu orang warga bernama Hadi Wicaksono, warga desa Langkap kecamatan Bangsalsari terluka, terkena runtuhan bangunan, yang ambruk.
"Kami menghimbau, masyarakat selalu waspada cuaca ekstrim, yang menyebabkan bencana banjir dan tengah longsor. Selain itu kami minta masyarakat untuk peduli lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan di sungai, karena menyebabkan saluran tersumbat," harap dia.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember, menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Bangsalsari dan wilayah Kecamatan Balung.
Selain banjir meluber ke rumah penduduk, juga menggenangi jalan nasional, hingga menyebabkan antrean kendaraan hingga 8 kilometer.
Menurut Kepala Desa Bangsalsari, Nurholis Banjir terjadi akibat hujan deras, dari Jumat siang, pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Akibatnya, sungai dan saluran irigasi desa setempat, meluap ke jalan raya. Air kemudian menerjang rumah penduduk sekitar.
"Luapan air ini berasal dari sungai dan saluran irigasi sawah yang berbatasan langsung dengan Desa Langkap, Bangsalsari. Banjir ini terjadi terkahir terjadi 4 tahun lalu, dan kini kembali terjadi," ucap Nur Kholis dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (8/3) malam.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wujudkan Implementasi UHC Prioritas, 5.000 Perawat Jember Siap Berjibaku Dukung Program Kesehatan Gus Bupati Jember
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember