Sebelum peristiwa ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi (28/3), Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD juga berbicara soal terorisme di Indonesia. Atas peristiwa ini, tentu menjadi kritik terhadap upaya antisipasi dari pemerintah.
- Kapolri: Negata Negara Tak Akan Kalah Lawan Teror Bom
- Bukhori Yusuf Menduga Ada Agenda Setting Merusak Kerukunan Antar Umat Beragama Di Balik Bom Makassar
- Bom Gereja Makassar, Kinerja BNPT dan BPIP DIpertanyakan
Demikian disampaikan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin dini hari (29/3).
"Beberapa hari setelah Menko Polhukam bikin definisi sendiri tentang terorisme, tanggal 28 ada bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar?" Kata Natalius Pigai.
Diketahui, saat kunjungan ke Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Rabu lalu (17/3), Mahfud MD menyebut bibit terorisme itu ada di setiap pemeluk agama.
Ia mengakui, selama ini di Indonesia masih muncul beberapa peristiwa terorisme, namun diklaim sudah bisa teratasi.
"Memang ada beberapa peristiwa teror tapi bisa diatasi dan secara umum rakyatnya tumbuh dengan penuh toleran," kata Mahfud MD kala itu.
Merujuk pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut, Pigai pun melihat ada kesan kecolongan yang dialami pemerintah dalam mengantisipasi bom diduga bunuh diri di Makassar.
"Apakah Menteri sudah baca ancaman atau definisi lepas alias abal-abal? Jika sudah baca ancaman, kenapa tidak diantisipasi?" kriti Pigai.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mahfud MD: Prabowo Jangan Mundur Lawan Koruptor, Sikat!
- Mahfud MD Sebut Keadilan Kunci Keberlangsungan Negara
- PBB Ubah Predikat Indonesia dari 'Negatif' jadi 'Netral' Pasca Transfer Terpidana Mati Mary Jane