Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut jumlah warga yang dimakamkan secara protokol kesehatan (Prokes) pada Senin (28/8) kemarin mencapai puluhan orang.
- Wali Kota Eri Paparkan Strategi Pengembangan Transportasi Publik Surabaya Raya: Dukung Proyek SSRL
- Wali Kota Eri Ancam Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan
- Wali Kota Surabaya Dampingi Pelaporan Dugaan Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Swasta ke Polisi
Kendati dimakamkan dengan prokes, warga yang meninggal tersebut belum dapat dipastikan terjangkit virus corona.
"Total yg dimakamkan protokol kesehatan itu kemarin sekitar 40 an. tapi yang dimakamkan ini ada yang pasti covid dan ada yang suspect, gejalanya covid tapi belum sempat diambil sampelnya udah meninggal sehingga dimakamkan dengan prokes. Karena gejalanya Covid," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat blusukan di TPU Keputih, Selasa (29/6).
Dengan tingginya angka penularan virus corona ini, maka dari itu Wali Kota Eri berharap agar masyarakat Surabaya taat dan mau mematuhi serta menjalankan protokol kesehatan (Prokes) supaya terhindar dari Covid-19.
"Jadi waktunya ini kita bangun dari tidur warga Surabaya ini," harapnya.
Untuk pemakaman secara protokol kesehatan warga Surabaya, menurut Wali Kota Eri, pihaknya sudah menyiapkan segala kebutuhannya.
Tentunya hal itu tak hanya bagi yang beragama islam, tapi juga bagi agama lainnya.
"Yang non muslim juga sudah kita siapkan semuanya. Insyaallah petinya juga kita siapkan. Jadi inilah kemampuan kita. Pemkot sudah maksimal semaksimal mungkin bagaimana kita membantu masyarakat Surabaya dengan apa yang kita punya, kita lakukan semuanya demi warga Surabaya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Eri Paparkan Strategi Pengembangan Transportasi Publik Surabaya Raya: Dukung Proyek SSRL
- Wali Kota Eri Ancam Cabut Izin Perusahaan yang Tahan Ijazah Karyawan
- Wali Kota Surabaya Dampingi Pelaporan Dugaan Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Swasta ke Polisi