Meski sejumlah negara di Eropa masih memberlakukan penangguhan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah muncul kasus kematian akibat pembekuan darah, namun epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menekankan bahwa tidak ada isu keamanan berbasis sains yang membuat penggunaan vaksin AstraZeneca harus ditangguhkan atau dihentikan.
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga
- Lindungi Kawasan Industri dari Covid-19, SIER Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Jika mengacu pada situasi di Eropa saat ini, Dicky menjelaskan ada beberapa indikator yang dapat diperhatikan untuk menilai keamanan vaksin AstraZemeca.
"Pertama harus dilihat uji fase ketiga vaksin AstraZeneca ini apa saja efek samping yang muncul. Kalau kita lihat, tidak ada (kasus) pembekuan darah. Artinya secara saintifik, kita tidak punya keraguan sebetulnya," jelasnya dalam diskusi virtual Bincang Sehat bertajuk "Kupas Tuntas Vaksin AstraZeneca" pada Jumat (26/3).
Selain itu, Dicky juga menjelaskan perlunya memerhatikan background rate dari kasus pembekuan darah di masyrakat sebelum program vaksinasi dimulai.
Dalam hal ini, ia menyebut 1 dari 1.000 manusia di dunia mengalami gangguan trombosit. Selain itu 1 dari 4 kematian di dunia pun berkaitan dengan trombosit.
Sementara kasus pembekuan darah selama vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca hanya 37 dari hampir 20 juta orang yang telah diberikan suntikan.
"Jadi sangat kecil," kata Dicky melansir Kantor Berita Politik RMOL.
Indikator lainnya, berdasarkan kajian dari Europe Medicine Agency (EMA), korban meninggal karena pembekuan darah kemungkinan telah terinfeksi Covid-19.
"Satu lagi yang menjadi kontradiksi adalah temuan, ini kan kasusnya banyak di wanita kurang dari 50 tahun, itu trombositnya menurun, tapi terjadi pembekuan darah. Kalau pemahaman umum, kalau trombosit menurun seperti demam berdarah ya pendarahan, bukan pembekuan darah," jelasnya.
"Kalau dari sisi keamanan tidak ada isu yang berbasis sains yang menjadi ganjalan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Lawan Varian Eris, Ahli Kesehatan Segera Luncurkan Vaksin Covid-19 Baru
- Boleh Nonton Konser, Asal Sudah Vaksin Ketiga