Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso memberikan perhatian khusus pada peran arsitek lanskap dalam upaya mewujudkan Kota Malang sebagai kota yang hidup dan berkarakter.
- Antisipasi Balap Liar, Pemkot Surabaya Gandeng IMI Wadahi Anak-anak Muda Manfaatkan Sirkuit GBT
- Pemprov-Kab/Kota Se-Jatim Raih WTP 2 Tahun Beruntun, Pj Gubernur Adhy: Motivasi Terus Tingkatkan Kinerja
- Di Tasyakuran Empat Tahun Kepemimpinan Khofifah - Emil, Gubernur Khofifah Tiga Kali Ucapkan Terima Kasih Penuh Haru
Dalam sambutannya pada Musyawarah Provinsi Ikatan Arsitektur Lanskap Indonesia (IALI) Jawa Timur, Erik menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan para ahli tata ruang dalam membangun kota yang berkelanjutan.
"Kota Malang bukan hanya sekadar kota pendidikan atau industri, namun juga memiliki kekayaan sejarah dan keindahan alam yang perlu kita jaga. Keberadaan lanskap kota yang bercirikan peninggalan masa kolonial dapat dikembangkan sebagai obyek atraksi wisata heritage yang saat ini semakin diminati," tegasnya, Sabtu (19/10).
Musyawarah Provinsi IALI Jawa Timur periode 2024-2027 yang bertema "Arsitektur Lanskap Dalam Mewujudkan Pembangunan Kota Yang Bahagia Warganya dan Tertata Tata Ruangnya" tersebut dilaksanakan di Gedung KPPN Kota Malang, Jl. Merdeka Selatan dan diikuti oleh 100 orang pengurus IALI se Jawa Timur.
Erik menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, para arsitek lanskap, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam mencari solusi terbaik bagi permasalahan tata ruang dan lingkungan di Kota Malang.
Sebagai contoh konkret mengenai upaya pemerintah dalam melibatkan para arsitek lanskap, seperti dalam proyek penataan kawasan Kayutangan Heritage.
Ia menjelaskan bagaimana peran arsitek lanskap sangat penting dalam merancang ruang publik yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan berkelanjutan.
"Salah satunya adalah kawasan kayutangan heritage, penataan kawasan Kayutangan tidak hanya sekadar untuk pengentasan kawasan kumuh, tapi juga peningkatan value kawasan yang mendorong pertumbuhan investasi, pelestarian cagar budaya dan keberpihakan pada pertumbuhan ekonomi riil seperti UMKM lokal dan ekonomi kreatif, karenanya aktivasi kayutangan heritage takkan lepas dari peran serta para stakeholder yang ada di Kota Malang," ujarnya.
Lebih lanjut, Erik mengatakan bahwa Pemerintah Kota Malang akan senantiasa membuka ruang untuk diisi oleh para arsitek lanskap yang memiliki kekuatan untuk menciptakan ruang yang hidup, ruang yang dapat menghubungkan masyarakat dengan nilai sejarah di masa silam.
Melalui IALI, Erik berpesan agar para arsitek lanskap daoat terus berperan aktif menata tata ruang pembangunan Kota Malang.
"Musprov IALI Jatim kali ini diharapkan mampu menguarkan kolaborasi, serta memberikan kontribusi terbaik untuk Kota Malang pada khususnya," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Malang Berhasil Pimpin Panen Padi 8 Ton di Bumiayu Kota Malang
- Wujudkan Pusat Kuliner Nyaman, Wali Kota Malang Gercep Tata Tenant hingga Parkir
- Wali Kota Malang Launching Program Pasar Murah demi Keterjangkauan Sembako Jelang Lebaran 2025