Narasi politik identitas yang disampaikan oleh Ade Armando dianggap merendahkan wibawa dirinya sebagai seorang akademisi bergelar doktor. Bahkan, narasi Ade Armando yang menyerang Anies Baswedan itu dinilai tidak patut dan tidak bijak keluar dari seorang akademisi.
- Cak Imin Sarankan Ade Armando Harus Belajar Sejarah Soal Politik Dinasti di DI Yogyakarta
- Menyamakan Majunya Gibran dengan Keistimewaan Yogyakarta Pelecehan Besar
- Aktivis Surabaya Kirim Buku ke Ade Armando yang Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, narasi yang sengaja diembuskan oleh Ade Armando sangat jelas untuk menunjukkan kepada publik bahwa ia sedang memainkan isu narasi politik identitas dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
"Dengan narasi tersebut tentu semakin merendahkan wibawa dirinya sebagai akademisi, yang semestinya dapat menjaga marwah sebagai kaum terdidik untuk menjauhkan diri dari narasi politik identitas," ujar Saiful dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/11).
Sekelas Ade Armando, lanjut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, mestinya lebih bijak dalam memainkan isu dan narasi politik. Karena, seorang akademisi dan bergelar doktor seperti Ade Armando mestinya lebih dapat menahan diri untuk berkomentar yang mengarah kepada politik identitas.
Apalagi, hal itu dilakukan melalui media seperti YouTube yang dapat didengar oleh seluruh kalangan, termasuk civitas akademika bahkan mahasiswanya sendiri.
"Saya kira sangat tidak elok, tidak patut, dan tidak bijak, tidak selayaknyalah dipertontonkan oleh seorang Ade Armando. Apalagi politik identitas beberapa waktu yang lalu jelas-jelas ditentang oleh Menkopolkukam Mahfud MD yang kita tahu yang bersangkutan adalah merupakan pembantu Presiden Jokowi," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ribuan massa Saiful Iman Antusias Ikuti Jalan Sehat Keliling Kota Probolinggo
- Adhie Massardi: Politik Identitas Tak Masalah, yang Penting Tidak Palsu
- Cak Imin Sarankan Ade Armando Harus Belajar Sejarah Soal Politik Dinasti di DI Yogyakarta