- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah
“BANGUNLAH Jiwanya Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya” kata-kata ini sepertinya membangunkan kita dari alam setengah sadar, bahwa selama ini saya atau mungkin kita semua masih setengah sadar dengan kenyataan yang ada di republik tercinta saat ini.
Apakah Republik ini masih baik-baik saja? Entah lah mungkin iya baik-baik saja.
Indonesia dengan kemajuan pembangunan yang ada saat ini, jauh lebih pesat dari beberapa tahun yang lalu, banyak proyek-proyek infrastruktur yang sudah jadi dan dalam proses pembangunan.
Hal ini sudah menjadi pencapaian Indonesia dalam salah satu tujuan nasional nya dalam memajukan kesejahteraan umum, dan sudah barang tentu dengan mengeluarkan anggaran negara yang pasti tidak sedikit, di tahun 2019 saja anggaran belanja infrastruktur sudah mencapai Rp 420 triliun.
Angka ini meningkat sebesar 157 persen dari tahun 2014 yang hanya Rp 163 triliun, membangun infrastruktur di seluruh penjuru negeri, bukanlah perkara mudah.
Namun, melalui kerja keras dan tekad yang bulat, pemerintah berhasil melakukan berbagai macam pembangunan infrastruktur bagi rakyatnya.
Pembangunan infrastruktur ini jika diibaratkan dengan tubuh manusia, maka ia adalah berupa pembangunan badan atau fisik, secara lahir memang tampak semakin menawan dan indah namun kurang nampak aura dan kharismanya sebagai sebagai jiwa atau roh yang ada dalam sebuah tubuh yang hidup, di samping membangun badan pembangun jiwa inilah yang pertama dan diutamakan, dan sangat sukar untuk dibangun karena untuk membangunnya ada pada setiap diri kita.
Membangun jiwa bangsa yang paling utama melalui program pendidikan budi pekerti dan pendidikan kebudayaan yang dimulai dari setiap rumah keluarga Indonesia (pendidikan non formal), kemudian selanjutnya didukung oleh program pendidikan wawasan kebangsaan dan bela negara yang dibuat pemerintah (pendidikan formal).
Menanamkan jiwa kebangsaan, cinta tanah air Indonesia dan memahami makna nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tungal Ika merupakan program yang diwujudkan melalui diri kita sendiri.
Kemudian bila itu telah kita bangun maka nantinya akan mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak kita dalam turut mewujudkan tujuan Negara Indonesia.
Bung Karno dengan Trisakti-nya sudah sejak awal mengingatkan kepada kita semua bahwa jika ingin Indonesia menjadi negara maju dan berpengaruh maka kita harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Kalau diamati dengan teliti dan mendalam tentang Trisakti yang dimaksud Soekarno, adalah tentang semangat dan pola pikir yang akan dapat menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa sekaligus character building.
Selanjutnya, dengan konsep Trisakti ini dapat membuat Indonesia bergaul dengan lebih elegan di kancah internasional dengan penuh harga diri dan menghormati kedaulatan masing-masing.
Selain itu, Indonesia diyakini dapat merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan.
Saat ini pembangunan jiwa dengan pembangunan badannya terasa masih kurang seimbang, karena pembangunan tampak lebih dititik beratkan kepada pembangunan infrastrukturnya saja sementara pembangunan jiwa masih berjalan tertatih-tatih diantara hingar bingarnya dentuman pasak bumi beton yang hampir setiap hari ditanamkan ke dalam rahim bumi pertiwi ini.
Kita berharap dengan munculnya tagline “Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya untuk Indonesia Raya” pada peringatan hari lahir PDI Perjuangan ke 49 ini dapat menjadi trigger agar kita kembali bersama mulai membangun dan membenahi kembali jiwanya Indonesia yang telah lama kering hingga cenderung mudah robek ini.
Semoga dari rahim partai yang sudah mulai tumbuh dewasa dan matang ini bisa melahirkan peradaban baru yang maju menuju Indonesia adil dan makmur.
Seperti juga kehidupan perempuan adalah cikal bakal kehidupan yang baru semoga lahir dari partai ini perempuan perempuan hebat pencipta peradaban itu sendiri.
*Penulis adalah Ketua Umum Sekretariat Nasional Puan Maharani Peduli (PMP)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- PDIP Klaim Hubungan Dengan Jokowi Selalu Hangat
- Deddy Sitorus PDIP Ditantang Ungkap Nama Utusan Jokowi: Hentikan Produksi Fitnah