Keputusan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin yang memilih menggunakan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam program vaksinasi massal dinilai menjadi terobosan di tengah buruknya data Kemenkes.
- Kasus Aktif Covid-19 Turun 209 Orang, Sembuh 1.867 Pasien
- Data Terbaru Covid-19: Kasus Aktif Turun, Pasien Baru Naik
- Data Terbaru Covid-19: Pasien Naik 103 Orang, Sembuh 1.526 Orang
"Ide menggunakan data KPU untuk vaksin bisa jadi terobosan. Bahkan kalau mungkin dilakukan, di tempat pernah TPS ada jadi lokasi penyuntikan," kata politisi Demokrat, Andi Arief di akun Twitternya, Selasa (26/1).
Menurutnya, pola tersebut patut direalisasikan Kemenkes dalam program vaksinasi massal yang rencananya dilakukan empat tahapan prioritas.
"Kalau terbatas vaksinnya, dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu," usul Andi Arief.
Budi Gunadi sendiri memutuskan akan menggunakan data dari KPU dalam vaksinasi massal. Hal itu ia putuskan usai melihat adanya perbedaan data Kemnekes mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan di daerah dengan fakta yang ada di lapangan.
"Kebetulan KPU baru pemilihan dan itu kayaknya yang paling current, saya enggak mau pakai data Kemenkes," tegas Budi Gunadi Sadikin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Biaya Transplantasi Hati Andi Arief di RS Apollo India Terjangkau
- Andi Arief Jalani Transplantasi Hati Selama 18 Jam
- Wujudkan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi, Wali Kota Eri Kerahkan Nakes di Posyandu