Aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharani yang memaksa seorang tunarungu untuk berbicara di depan umum, mendapat kecaman dari berbagai pihak.
- Misteri! Hampir 4 Ribu TPS Suara Risma-Gus Hans Nol, Tim Paslon 03 Ajukan Gugatan ke MK
- Versi Hitung Cepat Internal, Tim Pemenangan Sebut Risma-Gus Hans Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil
- Datang ke TPS, Cagub Risma Coblos Bersama Keluarga
Kecaman terhadap Risma dinilai wajar, sebab mantan Walikota Surabaya itu terlihat sama sekali tidak mempunyai empati dan tidak memahami keterbatasan seorang tunarungu.
"Tanpa empati, Risma cenderung memaksakan kehendaknya. Celakanya, hal yang dipaksakannya itu dianggapnya sesuatu yang benar. Ia cenderung mengabaikan kebenaran di pihak lain," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/12).
"Di sinilah terlihat egoisnya seorang Risma," imbuhnya menyesalkan.
Menurut Dosen Universitas Esa Unggul ini, Risma seharusnya paham, tunarungu merasa lebih nyaman menyampaikan sesuatu dengan isyarat (lambang non verbal), bukan dengan cara bicara.
Namun yang terjadi sebaliknya. Risma menunjukkan sikap tidak menerima meski sudah diingatkan.
"Di sini terlihat Risma memang sosok yang sulit menerima masukan dari orang lain. Risma terkesan sudah terbiasa one man show, sehingga mengabaikan masukan dari pihak lain," demikian Jamiluddin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Momen Haru Anggota DPR RI Tom Liwafa Berikan Donasi ke Penyandang Disabilitas di Even Deliwafa Festival
- Misteri! Hampir 4 Ribu TPS Suara Risma-Gus Hans Nol, Tim Paslon 03 Ajukan Gugatan ke MK
- Versi Hitung Cepat Internal, Tim Pemenangan Sebut Risma-Gus Hans Unggul 5 Persen dari Khofifah-Emil