RMOLBanten. Keberadaan Kampung Tiga Dimensi (3D) yang sempat viral di media sosial (medsos), dirusak wargab. Alasannya sederhana, karena privasi diri dan keluarganya terganggu dengan semakin ramai pengunjung.
- Miris, Toilet Kantor Bupati Gresik Dibiarkan Rusak Tak Berfungsi
- Upaya Komunitas Motor di Jember Bangkitkan Batik Ride
- Hari Pelanggan Nasional, Konsumen Kaget Ketiban Voucher Belanja Gratis
Dia mengeluhkan keberadaan Kampung 3D, lantaran kampung tersebut semakin hari semakin ramai dikunjungi warga. Dia mengaku dirinya merasa privasinya pun terganggu.
Akibat perbuatannya, Syahromi harus disidang di kantor kelurahan setempat. Ia merusak lukisan 3D tersebut dengan alasan pembuatan lukisan 3D di tembok rumahnya tanpa izin dan kenyamanan keluarganya semakin terusik.
Keluarganya merasa terisolasi karena mobil pribadi beserta tamunya dilarang melintas.
"Ngecet tembok rumah saya enggak ada izin sama saya. Belum sampah dibiarkan menumpuk sampai dibelatungin. Terus gang jadi ramai terus karena banyak orang pada moto-moto," katanya, Jumat (18/5).
Ia mengaku bersedia memenuhi tuntutan perangkat wilayah asalkan hak pribadinya juga diperhatikan.
"Kalau saya suka udah ngelukis gambar sendiri. Tapi saya emang enggak suka," ujarnya.[mor]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pupuk Pelajar Cakap Filter Informasi, KLK Gelar Seminar Literasi
- DPRD Minta Fasilitas Publik di Banyuwangi Harus Ramah Disabilitas
- Baznas Bondowoso Target Rp 2,5 Miliar, Bupati Salwa Siap Keluarkan Surat Edaran untuk ASN