Seorang Kakek di Ngawi Nekat Gantung Diri di Jembatan Pintu Masuk Desa 

Polisi melakukan olah TKP pada pelaku gantung diri di bawah jembatan Pehnongko.
Polisi melakukan olah TKP pada pelaku gantung diri di bawah jembatan Pehnongko.

Seroang kakek ditemukan tergantung di jembatan Pehnongko tepatnya masuk Desa Gentong, Kecamatan Paron,  jalan Raya Ngawi-Jogorogo, Ngawi.


Dari beberapa keterangan saksi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB pada Sabtu, (26/2). 

Seperti yang disampaikan Sumanto, bahwa pelaku bunuh diri atas nama Sumiran berumur 70 tahun, beralamatkan Kelurahan Taman, Kecamatan Madiun Kota, Madiun. 

"Sebelum kejadian memang dia beli tali plastik warna putih sepanjang dua meteran dari toko saya. Setelah itu ada kabar ada seseorang gantung diri di bawah jembatan," terang Sumanto warga sekitar, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Ia menjelaskan, sehari sebelumnya pelaku gantung diri ini tengah berkunjung ke rumah anaknya yang ada di Dusun Pehnongko, Desa Gentong. Dan kejadian itu juga diketahui oleh seorang sopir truk tangki. 

"Sebelumnya dari utara ada truk tangki yang lewat kebetulan sopirnya melihat ada seorang yang meloncat ke bawah jembatan dari tanggul dengan posisi lehernya diikat dengan tali," jelas Sumanto.

Terpisah, Kapolsek Paron AKP Suyitno menjelaskan, bahwa pelaku gantung diri dari catatan medis yang disampaikan pihak keluarganya memang seorang dengan mempunyai riwayat kejiwaan atau ODGJ. Bahkan, si kakek Sumiran ini pernah menjalani perawatan medis terkait kejiwaannya di RSUD dr Soedono Madiun pada April 2021. 

"Memang sangat betul si pelaku gantung diri ini seorang ODGJ. Demikian juga terkait tempat tinggalnya sebelum ke sini memang berada di rumah singgah semacam panti," ungkap AKP Suyitno.

Terkait meninggalnya Sumiran, bebernya lagi, sesuai hasil pemeriksaan medis serta olah TKP memang murni akibat gantung diri. Hal itu dibuktikan dengan tenggorokan pada lehernya putus disertai keluarnya sperma dari kemaluan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news