Di balik kerugian yang dialami Facebook akibat server down selama enam jam pada Senin (3/10), ada satu platform yang justru meraup keuntungan berlimpah, yaitu Telegram.
- Pengguna Facebook dan YouTube Condong Pilih Prabowo Presiden
- Denny JA Cerita Gerakan Perempuan hingga Kekerasan Seksual
- Aturan Wajib Daftar Bagi Google dan Facebook Diprotes Publik, Diduga Ancam Kebebasan Berekspresi
Platform perpesanan terenkripsi itu memperoleh lebih dari 70 juta pendaftaran baru dalam satu hari saat Facebook dan anak perusahaannya Instagram, WhatsApp, dan Messenger mengalami eror.
Pendiri Telegram Pavel Durov, yang menyebut pengguna baru sebagai 'pengungsi', turun langsung ke channel pribadinya untuk memberi selamat kepada karyawannya atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
"Kami menyambut lebih dari 70 juta pengungsi dari platform lain, dalam satu hari," tulis Durov, seperti dikutip dari Russian Today, Rabu (6/10).
Selain itu dia juga menyebut bahwa platformnya telah bekerja dengan sempurna untuk mayoritas pengguna selama WhatsApp down, meskipun lalu lintasnya luar biasa padat.
Sementara beberapa pengguna Amerika mungkin mengalami beberapa kelambatan, katanya, kemungkinan karena membanjirnya pendatang baru yang masuk dari Facebook dan berbagai cabangnya.
Bencana hari Senin di Facebook dilaporkan begitu lengkap sehingga karyawan bahkan tidak dapat mengakses bangunan tertentu, karena lencana mereka tidak dapat terhubung ke jaringan perusahaan.
CEO Mark Zuckerberg kehilangan lebih dari 6 miliar dolar karena pemadaman berlarut-larut itu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jumlah Pengguna Aktif Bulanan Telegram Melampaui 800 Juta Akun
- Pengguna Facebook dan YouTube Condong Pilih Prabowo Presiden
- Denny JA Cerita Gerakan Perempuan hingga Kekerasan Seksual