Kritikan dari Wakil Ketua yang menjabat pada periode 2014-2019, Saut Situmorang terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, dinilai karena murni politik.
- Rekomendasi Tim Reformasi Hukum Diharapkan Jadi Agenda Capres-Cawapres
- Istri Polisi Hidup Mewah, Saatnya KPK Usut Pejabat yang Tak Lapor LHKPN
- Aktivis 98: Bukankah Bambang Widjojanto yang Sering Permainkan Hukum?
Begitu kata Ketua Siaga ‘98 Hasanuddin melansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/4).
“Sedari awal Siaga 98 sudah menduga bahwa kritik beberapa pihak yang ditujukan kepada KPK saat ini tidak murni sebagai kritik,” kata Hasanudin.
Sebab, kata Hasanudin, belakangan diketahui Saut dan rekan-rekannya seperti Bambang Widjojanto yang juga mantan Wakil Ketua KPK RI terlibat dalam unsur relawan bacapres Anies Baswedan.
“Saut Situmorang (SS), Bambang Widjojanto (BW), Novel Baswedan ada keterkaitan dengan Anies Baswedan yang hendak maju menjadi Capres 2024,” ungkapnya.
Selain itu, Hasanudin juga menyebut ada juga yang menjadi pengacaranya koruptor yang kasusnya ditangani KPK. Sehingga mereka mengkritik Firli Bahuri.
“Jadi, di tengah KPK sedang menyelidiki Formula E tentu saja mereka merasa terganggu dan berusaha menghentikan penyelidikan dan rencana penyidikan KPK. KPK diseret ke ranah politik oleh mereka,” katanya.
Atas dasar itu, Hasanudin menilai apapun yang dilakukan KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri saat ini, dianggap tidak benar oleh mereka.
“Ini delegelitimasi proses penegakan hukum,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Pastikan Periksa LaNyalla di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Jaksa KPK Ungkap Foto Harun Masiku dengan Megawati dan Hatta Ali di Persidangan Hasto