Eksistensi partai politik (Parpol) Islam pasca reformasi akan jadi fokus pembahasan pada kunjungan Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, ke Markas PPP, siang ini, Senin (13/3).
- Prediksi Yusril, Prabowo Masuk Putaran Kedua Bila Ada 3 Paslon Presiden
- Bertemu, Yusril-Zulhas Belum Bahas Capres-Cawapres
- Yusril Siapkan Jalur Hukum Terkait Pernyataan Ade Armando Soal Bank Mandiri
“(Termasuk) membahas eksistensi partai-partai Islam pasca reformasi,” kata Yusril, kepada Kantor Berita Politik RMOL, beberapa saat lalu.
Dia juga mengungkapkan, pada kunjungan nanti pihaknya akan membahas bagaimana kemungkinan koalisi dan mempertahankan eksistensi Partai Islam, agar tidak lenyap ditelan zaman. Sebab, politik uang dewasa ini semakin merajalela.
“Di negeri kita ini, dua kekuatan politik besar tetap harus ada, Islam dan nasionalisme. Kekuatan politik Islam makin terkikis pragmatisme dan politik uang,” tegas pakar hukum tata negara itu.
Menurut Yusril, saat ini tidak ada lagi konglomerat yang ingin mendukung kekuatan partai Islam. Semua itu kembali pada umat Islam sendiri.
“Gak ada konglomerat yang mau mendukung kekuatan politik Islam, semua tergantung pada umat Islam sendiri,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum