Belakangan ramai nama Witjaksono. Oleh Relawan Jokowi Mania (JoMan), Witjaksono disebut sebagai tokoh atau pengusaha muda dari Nadhatul Ulama (NU) yang masuk radar calon menteri pada reshuffle jilid II.
- Waketum Demokrat: Surya Paloh Selalu Mendorong dan Memotivasi AHY Maju Pilpres
- Total Kasus Aktif Covid-19 Sudah 6,1 Persen dari Total Kasus Positif, Meninggal Tembus 100 Orang
- Optimalisasi Pelayanan Kesehatan bagi Warga Surabaya, Eri Cahyadi Bertemu BPJS
Ketua JoMan Immanuel Ebenezer mengatakan, Witjaksono sudah dipanggil beberapa kali untuk berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo dalam beberapa hari belakangan. Kemungkinan Witjaksono akan diplot jadi Menteri Investasi.
Jelas Immanuel Ebenezer, Witjaksono memang belum terlalu dikenal publik. Tetapi nama dia cukup dikenal sebagai entrepreneur atau pengusaha sukses. Apalagi secara ideologi politik, Witjaksono berlatar belakang NU.
Witjaksono saat ini menjabat Ketua Umum Serikat Nelayan NU. Dia mengaku sudah bertemua dan diskusi beberapa kali dengan Presiden Jokowi. Tapi tidak dirinci waktu pertemuan.
"Kami membahas soal ekonomi sih. Saya kan memang pengusaha dan tokoh NU. Jadi memposisikan mengenai NU bagaimana, terus kemudian ekonomi bagaimana, intinya begitu. Karena jalur saya memang pengusaha multinasional, jadi bicara soal investasi, bicara mengenai rencana perkembangan ekonomi di Indonesia," ujar Witjaksono.
Klaim Witjaksono sebagai tokoh NU membuat kalangan Nahdliyin khususnya anak muda NU mengaku tidak nyaman.
"Banyak aktivis muda NU tidak mengenal siapa Witjaksono. Kami mempertanyakan Witjaksono sebagai tokoh NU," kata aktivis muda NU, M. Ainul Yakin Simatupang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/4).
Adapun Serikat Nelayan NU, baru dibentuk pada tahun lalu.
Ainul Yakin menegaskan, silakan dan sah-sah saja mengkalaim sebagai calon menteri, tapi jawan bawa-bawa NU.
"Kalau dia profesional, silahkan saja, tapi jangan mendompleng nama besar NU," ucap Wakil Ketua Ansor DKI Jakarta itu.
Ainul Yakin menyampaikan ini mewakili suara ratusan ribu aktivis NU di seluruh Indonesia.
"Sudahlah, kita ini paham gaya pengusaha yang banyak masalah, pasti berusaha mencari perlindungan," ungkapnya.
"Jadi, jangan menjadikan NU sebagai batu lompatan untuk kepentingan pribadi," pungkas Ainul Yakin menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal HAM Masa Lalu, Jokowi Harus Minta Maaf ke Umat Islam, ABRI dan Megawati
- Buka Debat Ketiga Capres 2024, Ketua KPU Minta Maaf
- Soal Pertemuan Anies Baswedan dan Gibran, Ini Respon Demokrat